Minggu, 14 Juni 2020

Apa akar permasalahan anda berbuat dosa


Latar belakang



Pernahkah anda berpikir “apa akar permasalahanmu” sehingga melakukan sesuatu yang melanggar perintah Tuhan, lalu berakibatkan dosa bagimu. Karena semuanya itu akan menimbulkan kerugian bagi dirimu sebab Tuhan menjauhkanmu(Kej.3:24).



Materi yang di sharing, sesuai topic



Akar permasalahannya anda berbuat dosa.

Dapatkah seseorang mengetahui “akar permasalahannya”, atau berawal dari apa sehingga anda berbuat dosa? Apakah perbuatanmu hingga berdosa itu di lakukan oleh:

v  Pengaruh dari luar tubuhmu

v  Kehendak bebasmu

v  Apa yang anda tabur itulah yang akan anda tuai(Gal.6:7).

v  Ada hukum lain yang terdapat dalam tubuhmu yang melawan akal budimu(Rm.7:23), dan-lain-lain



Namun setiap orang, apa pun tingkat sosialnya, tapi bila melanggar peraturan Tuhan adalah dosa yang harus dia pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan, kemudian hari.



1--Dosa pertama terjadi

Bila diperhatikan, maka terjadinya dosa yang pertama adalah sewaktu manusia berada di bumi, yang memulai proses kehidupannya, misalnya Adam dan Hawa. Dalam masa kehidupannya mereka berinteraksi, yaitu berbicara langsung dengan Tuhan. Tuhan tempatkan mereka di taman Firdaus dan juga tersedianya makanan. Namun Tuhan juga memberi perintah yaitu melarang mereka, tidak boleh memakan buah dari pohon yang bertumbuh di tengah taman.

Tapi iblis berbicara melalui ular menggoda mereka, yang mengakibatkan terjadinya  panggaran perintah Tuhan, sehingga mereka berdosa. Hal itu berkelanjutan lalu Tuhan menghalau mereka dari Taman Firdaus(Kej.3:24).



Perintah Tuhan kepada Adam, sebagai berikut:

“Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya secara bebas(Kej.2:16), tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memekannya, pastilah engkau mati(Kej.2:17)



1--Otakmu yang memilih dan menentukan prioritasmu

Iblis memakai ular, dan berkata kepada perempuan atau Hawa, sebagai berikut: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buat itu, nanti kamu mati(Kej.3:1-3).

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat(Kej.3:3-5).

Perempaun itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereke telanjang lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.



Bila diperhatikan, maka iblis mengganti istilah:

“...b o l e h   kau makan buahnya… kepada Adam. Yang disampaikan oleh Tuhan” (Kej.2:17)    menjadi:    

“…j a n g a n  memakan buahnya” kepada Hawa (Kej.3:1-3). Bagian dari kalimat ini adalah iblis yang menyampaikan kepada Hawa   



Sudah pasti, Adam telah menyampaikan kepada istrinya Hawa, yaitu mengenai larangan tersebut. Namun iblis menggoda Hawa karena dia mendengar pesan tersebut dari Adam bukan dari Tuhan secara langsung. Atau penjelasan Adam kepada Hawa tidak terlalu tegas sehingga Hawa kurang dapat mempertanggungjawabkan pesan Tuhan tersebut.



Pesan-pesan dari Adam mengenai “jangan memakan buah tersebut” kepada Hawa dan “godaan dari iblis” yang ditujukan juga kepada Hawa, telah masuk melalui panca indranya yaitu telinga yang meneruskannya ke otaknya Hawa, lalu selanjutnya otak tersebut mengolah godaan iblis tersebut, apakah akan menuruti atau melanggar perintah Tuhan. Godaan iblis adalah sebagai pemicu yang sangat menarik sehingga mereka memilihnya.

Karena dua pesan tersebut, yaitu:  boleh   atau   jangan  ditambah dengan akan menjadi seperti Tuhan, telah dapat melewati saringan hingga mencapai ke otak, tapi informasi lainnya yang tidak dapat melewati saringan akan tertahan dan terbuang.



Jadi otaknya Hawa akan bekerja, yaitu: mengolah pesan yang masuk, dan menentukan tindakan apa yang selanjutnya akan dibuat sesuai dengan kehendak bebasnya. Ternyata pilihannya jatuh pada godaan iblis karena mereka (Adam dan Hawa) akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5). Pesan terakhir inilah yang paling menarik bagi mereka sehingga memilihnya.



Sehingga dapat di katakan bahwa, semua pilihan hingga melakukan perbuatanmu berawal  dari otakmu yang memperoleh informasi yang masuk melalui panca indramu, lalu berproses untuk menentukan prioritas yang terbaik menurut kehendak bebasmu. Maka demikianlah otaknya  Adam dan Hawa telah memilih yang terbaik menurut mereka, yaitu menjadi seperti Tuhan. Jadi akar permasalahan terletak dalam otakmu, karena dia yang berproses.



2---Factor yang berkontribusi terjadinya dosa.

Factor-faktor yang sangat berkontribusi sehingga anda terdorong untuk berbuat dosa, adalah sebagai berikut:

a--Segala jenis informasi yang masuk melalui panca indramu terutama telinga dan mata. Lalu bagaimana otakmu menyaring dan memprosesnya sesuai dengan kehendak bebasmu. Info yang tidak lolos dari saringan akan terbuang.

b--Pemicu berupa godaan: kenikmatan, kedudukan, sex, harta, dan lain-lain.

c--Pengaruh dari luar tubuhmu

d--Kehendak bebasmu

e--Sesuai pendapat yang mengatakan apa yang anda tabur itulah yang akan anda tuai.

f--Ada hukum lain yang terdapat dalam tubuhmu yang melawan akal budimu(Rm.7:23), antara lain perasaan yang membuat nafsu jahat, emosi tidak terkendali, hatinya panas(Kej.4:5-7) tidak terkendali dan tidak berinisiatif berbuat baik.



3—Siapa anda sendiri yang putuskan untuk mewujudkan pilihanmu (perbuatan).

Yang berkontribusi terjadinya dosa adalah penjelasan yang di uraikan pada butir 2 a-f, diatas.

Sekali lagi, bila diperhatikan butir 2 a-f, maka butir  tersebut merupakan sebagai pemicu. Jadi akar permasalahan yang menentukan, untuk melangkah berbuat dosa atau terjadinya dosa, sehingga terwujud perbuatan dosa atau tidak, adalah tergantung dari dirimu sendiri, atau lebih spesifik lagi adalah: pikiranmu.

Itulah sebabnya iblis mengajak pikiran Hawa supaya bekerja keras yang inputnya berupa:

a--memakan buah terlarang

b--tidak akan mati,

c--mengetahui yang baik dan yang jahat

d--akan menjadi seperti Tuhan



Tujuan iblis adalah:

aa--Supaya manusia melanggar perintah Allah,

bb--Mereka berdosa,

cc--Mereka akan mati.

dd--Manusia akan hidup sengsara, menderita, karena jauh dari Tuhan



Contoh:

Banyak orang mengetahui namun terjerumus karena menyaksikan di depan mata sendiri perbuatan yang dapat menikamati seketika. Misalnya  adanya kesempatan untuk berzinah atau turut tanda tangani cek yang diketahuinya adalah  penggelapan uang. Dan lain-lain.



Semua penjelasan diatas dapat anda tangkal dengan mempertebal pengertian hukum Kasih(Mat.2:37-40) dan cara pelaksanaannya ikuti apa itu kasih(1Kor.13:4-8.).



Penutup

Akar permasalahan perbuatan dosa dipengaurhi dari luar tubuhmu maupun dari hukum yang bekerja melawan akal budimu, namun bila anda tetap pada hukum Kasih dan melakukan kasih maka pikiranmu pasti dapat melewati semua godaan dan pengaruh tersebut.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

(Kej.3:24)

(Gal.6:7)

(Rm.7:23)

(Kej.2:17)

(Kej.3:1-3)

(Kej.3:3-5)

(Kej.2:17)

(Kej.3:1-3)

(Kej.3:5)

(Kej.4:5-7)

(Mat.2:37-40)

(1Kor.13:4-8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar