Latar belakang
Materi
yang dibahas, sesuai topik
1---Mengikuti suara hatimu
atau arahan Roh Kudus
Banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat yang telah mengikuti ajaran
Kristus dan menduduki jabatan sebagai hamba Tuhan, atau pejabat pemerintahan,
atau pegawai sipil, dan lain-lain, maka pasti atau sering atau pernah berdoa dan
memohon kepada Tuhan supaya mengutus Roh Kudus kepada mereka, sehingga mereka dapat
melakukan sesuai arahanNya untuk memperoleh keinginannya hingga terwujud.
Namun bila ada pertanyaan, apakah benar Anda akan mengikuti petunjuk Roh
Kudus yang membimbingmu melakukan sesuatu atau Anda hanya akan mengikuti
suara hatimu ?
Pertanyaan ini menimbulkan banyak kebingungan, terutama mengenai:
A---“hanya mengikuti suara hatimu”. Bagaimana penguasaan hatimu, apakah
bimbang atau sesuai egomu atau apakah
persiapanmu untuk mengikuti Roh kudus sudah bulat. karena ada beberapa faktor, misalnya:
a---Semurni apa imanmu terhadap Yesus atau sejauh apa telah Anda percayai
ajaranNya dan telah mengaplikasikannya.
b---Bagaimana sikapmu karena kepada setiap orang, Tuhan telah menuliskan
HukumNya (hukum Kasih Mat.22:37-40) dalam akal budimu dan menaruhnya dalam hatimu(Ibr.8:10). Apakah Anda mengetahuinya itu? dan menyadarinya? dan
sudahkah Anda mengaplikasikannya?
c—Hanya sederhana saja arti dari hukum Kasih itu, namun aplikasikan dalam
kehidupanmu, hukum itu adalah:
c1---kasihilah Tuhanmu
dengan segenap hati, jiwa dan akal budi
c2—kasihilah manusia
lainnya seperti dirimu sendiri
c3---lakukan butir c1 dan c2, bukan hanya teori dan menghafal
B---Seberapa mampu Anda mengendalikan hukum lain yang berada di setiap anggota tubuhmu namun melawan hukum
akal budimu(Rm.7:23).
C---Hatimu masih diselubungi oleh dosa(2Kor3:14-16).
Di sinilah peran egomu
akan sangat dominan, sehingga Tuhan telah mengutus Roh Kudus sesuai permintaanmu,
namun Anda tidak mau mendengarnya dan hanya mengikuti kata hatimu atau secara
rasional yaitu menurut kemampuanmu.
Dan umumnya permohonan mereka atau Anda sendiri, adalah bersifat kebutuhan
duniawi, atau jelasnya kebutuhanmu berdasarkan sesuatu yang Anda inginkan
atau tegasnya karena egomu sehingga Anda inginkan atau mau pertahankan. Pertanyaan
sekarang, dapatkah Anda pertahankan sesuatu secara mati-matian walaupun
akan kehilangan nyawamu?.
Karena Yesus mengatakan sesuatu yang Anda pertahankan secara mati-matian
adalah tidak berguna bila Anda akan kehilangan
nyawamu(Mat.16:26),
Kecuali siapa yang kehilangan nyawanya karena Yesus,
maka dia akan memperolehnya atau nyawanya(Mat.16:25).
Secara rasional, maka bila Anda masih belum dapat mengatur penguasaanmu
terhadap butir A, B, C, maka akan sulit untuk Anda mengikuti suara Roh Kudus. Karena
penguasaan kurang sehingga akan membimbingmu, karena pasti Anda akan mengikuti
kata hatimu. Namun demikian Tuhan dapat menentukan kehendakNya(Dan.4:17, Rm.9:18) untuk memberikan kepadamu apa yang Anda inginkan.
Namun siapa yang kehilangan nyawanya karena Yesus, maka dia akan
memperolehnya atau nyawanya(Mat.16:25).
2---Berjuang dapatkan dunia
tapi kehilangan nyawa.
Apa gunanya berjuang secara mati-matian untuk memperoleh sesuatu atau mempertahankan yang Anda
inginkan atau sayang, tapi akhirnya Anda akan kehilangan nyawamu sendiri(Mat.16:26). Contoh:
Pasangan yang berniat akan melangsungkan perkawinan dalam waktu yang dekat,
tertunda karena dampak covid19 yang membuat pria tersebut kurang dapat memenuhi
kebutuhan-dasarnya (sandang, pangan, papan, dan mungkin juga kesehatan,
pekerjaan, sekolah, rekreasi) untuk keluarga barunya nanti, termasuk untuk
calon istrinya. Namun karena dampak covid19 sehingga calon istri ini masih tinggal
di kota yang berbeda dan karena merasa sayang pada calon istrinya, sehingga
pria tersebut seolah-olah harus
membiayai 2 rumah tangga. Namun hubungan mereka makin meruncing karena belum
dapat bersatu sebab alasan di atas, sehingga calon istri pun belum mau ke kota
di mana calon suaminya berada karena bidang pekerjaannya. Hal ini telah
berlangsung 5 bulan.
Pertanyaan ;
a--Apakah mereka berdua atau secara individu mempertahankan egonya, hingga
semua kebutuhan-dasar mereka terpenuhi dahulu sesudah
itu berkeluarga? atau;
b--Mereka berdua bersatu secepatnya walaupun dampak covid19 masih lama. Atau;
c--Masing-masing mengambil jalan sendiri-sendiri. yaitu;
Berusaha melepaskan kesayangannya masing-masing, karena merasa sudah
tidak mungkin lagi dan tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan-dasar. Jadi apa
yang telah di pupuk secara materi, rohani dan keyakinan, di lepaskan begitu
saja?
Usaha yang telah di pupuk mati-matian di buang? Apakah ini yang disebut,
sudah berkorban mati-matian mendapat
dunia tapi jiwa binasa?.
Jawabannya adalah berdoa dan mohon Roh Kudus pimpin untuk memberi arahan.
dan jawabannya bisa:
1-Tuhan mengabulkan doamu
2-Tuhan mengarahkanmu ke tempat yang berbeda karena masalahmu tidak masuk
dalam ranganganNya., Seperti Yesus katakan, “...kehendakMulah yang terjadi..” Karenanya
selalu tabahlah.
Janganlah
pertahankan egomu untuk mempertahankan sesuatu kesayanganmu walaupun jiwamu
akan korban, tapi berdoa dan minta arahan Roh Kudus dan patuhi padaNya.
Terima
kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat
dan mohon sharing.
PenulisEddyWarbung
R e f e r e n s i WRF
Mat.16:26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya
Mat.22:37-40
Ibr.8:10
Rm.7:23
2Kor.3:14-16
Mat.16:25
Dan.4:17
Rm9:18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar