Minggu, 13 Desember 2020

Apa gunanya mendapat dunia tapi kehilangan nyawa

 

Latar belakang

Apa gunanya berjuang secara mati-matian untuk memperoleh  sesuatu atau mempertahankan yang Anda inginkan atau sayang, tapi akhirnya Anda akan kehilangan nyawamu sendiri(Mat.16:26)

 

Materi yang dibahas,  sesuai topik  

 

1---Mengikuti suara hatimu atau arahan Roh Kudus

 

Banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat yang telah mengikuti ajaran Kristus dan menduduki jabatan sebagai hamba Tuhan, atau pejabat pemerintahan, atau pegawai sipil, dan lain-lain, maka pasti atau sering atau pernah berdoa dan memohon kepada Tuhan supaya mengutus Roh Kudus kepada mereka, sehingga mereka dapat melakukan sesuai arahanNya untuk memperoleh keinginannya hingga terwujud.

 

Namun bila ada pertanyaan, apakah benar Anda akan mengikuti petunjuk Roh Kudus yang membimbingmu melakukan sesuatu atau Anda hanya akan mengikuti suara hatimu ?

 

Pertanyaan ini menimbulkan banyak kebingungan, terutama mengenai:

 

A---“hanya mengikuti suara hatimu”. Bagaimana penguasaan hatimu, apakah bimbang  atau sesuai egomu atau apakah persiapanmu untuk mengikuti Roh kudus sudah bulat. karena ada beberapa faktor,  misalnya:

a---Semurni apa imanmu terhadap Yesus atau sejauh apa telah Anda percayai ajaranNya dan telah mengaplikasikannya.

b---Bagaimana sikapmu karena kepada setiap orang, Tuhan telah menuliskan HukumNya (hukum Kasih Mat.22:37-40) dalam akal budimu dan menaruhnya dalam hatimu(Ibr.8:10). Apakah Anda mengetahuinya itu? dan menyadarinya? dan sudahkah Anda mengaplikasikannya?

c—Hanya sederhana saja arti dari hukum Kasih itu, namun aplikasikan dalam kehidupanmu, hukum itu adalah:

c1---kasihilah Tuhanmu dengan segenap hati, jiwa dan akal budi

c2—kasihilah manusia lainnya seperti dirimu sendiri

c3---lakukan butir c1 dan c2, bukan hanya teori dan menghafal

 

B---Seberapa mampu Anda mengendalikan hukum lain yang berada di  setiap anggota tubuhmu namun melawan hukum akal budimu(Rm.7:23).

 

C---Hatimu masih diselubungi oleh dosa(2Kor3:14-16).

Di sinilah peran egomu akan sangat dominan, sehingga Tuhan telah mengutus Roh Kudus sesuai permintaanmu, namun Anda tidak mau mendengarnya dan hanya mengikuti kata hatimu atau secara rasional yaitu menurut kemampuanmu.

 

Dan umumnya permohonan mereka atau Anda sendiri, adalah bersifat kebutuhan duniawi, atau jelasnya kebutuhanmu berdasarkan sesuatu yang Anda inginkan atau tegasnya karena egomu sehingga Anda inginkan atau mau pertahankan. Pertanyaan sekarang, dapatkah Anda pertahankan sesuatu secara mati-matian walaupun akan kehilangan nyawamu?.

Karena Yesus mengatakan sesuatu yang Anda pertahankan secara mati-matian adalah tidak berguna bila Anda  akan kehilangan nyawamu(Mat.16:26),

Kecuali siapa yang kehilangan nyawanya karena Yesus, maka dia akan memperolehnya atau nyawanya(Mat.16:25).

 

Secara rasional, maka bila Anda masih belum dapat mengatur penguasaanmu terhadap butir A, B, C, maka akan sulit untuk Anda mengikuti suara Roh Kudus. Karena penguasaan kurang sehingga akan membimbingmu, karena pasti Anda akan mengikuti kata hatimu. Namun demikian Tuhan dapat menentukan kehendakNya(Dan.4:17, Rm.9:18) untuk memberikan kepadamu apa yang Anda inginkan.

Namun siapa yang kehilangan nyawanya karena Yesus, maka dia akan memperolehnya atau nyawanya(Mat.16:25).

 

2---Berjuang dapatkan dunia tapi kehilangan nyawa.

Apa gunanya berjuang secara mati-matian untuk memperoleh  sesuatu atau mempertahankan yang Anda inginkan atau sayang, tapi akhirnya Anda akan kehilangan nyawamu sendiri(Mat.16:26). Contoh:

 

Pasangan yang berniat akan melangsungkan perkawinan dalam waktu yang dekat, tertunda karena dampak covid19 yang membuat pria tersebut kurang dapat memenuhi

kebutuhan-dasarnya (sandang, pangan, papan, dan mungkin juga kesehatan, pekerjaan, sekolah, rekreasi) untuk keluarga barunya nanti, termasuk untuk calon istrinya. Namun karena dampak covid19 sehingga calon istri ini masih tinggal di kota yang berbeda dan karena merasa sayang pada calon istrinya, sehingga pria tersebut seolah-olah  harus membiayai 2 rumah tangga. Namun hubungan mereka makin meruncing karena belum dapat bersatu sebab alasan di atas, sehingga calon istri pun belum mau ke kota di mana calon suaminya berada karena bidang pekerjaannya. Hal ini telah berlangsung 5 bulan.

Pertanyaan ;

a--Apakah mereka berdua atau secara individu mempertahankan egonya, hingga semua   kebutuhan-dasar mereka terpenuhi dahulu sesudah itu berkeluarga? atau;

b--Mereka berdua bersatu secepatnya walaupun dampak covid19 masih lama. Atau;

c--Masing-masing mengambil jalan sendiri-sendiri. yaitu;

Berusaha melepaskan kesayangannya masing-masing, karena merasa sudah tidak mungkin lagi dan tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan-dasar. Jadi apa yang telah di pupuk secara materi, rohani dan keyakinan, di lepaskan begitu saja?

 

Usaha yang telah di pupuk mati-matian di buang? Apakah ini yang disebut, sudah  berkorban mati-matian mendapat dunia tapi jiwa binasa?.

 

Jawabannya adalah berdoa dan mohon Roh Kudus pimpin untuk memberi arahan. dan jawabannya bisa:

1-Tuhan mengabulkan doamu

2-Tuhan mengarahkanmu ke tempat yang berbeda karena masalahmu tidak masuk dalam ranganganNya., Seperti Yesus katakan, “...kehendakMulah yang terjadi..” Karenanya selalu  tabahlah.

 

Penutup

Janganlah pertahankan egomu untuk mempertahankan sesuatu kesayanganmu walaupun jiwamu akan korban, tapi berdoa dan minta arahan Roh Kudus dan patuhi padaNya.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

PenulisEddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

Mat.16:26

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya

Mat.22:37-40

Ibr.8:10

Rm.7:23

2Kor.3:14-16

Mat.16:25

Dan.4:17

Rm9:18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar