Kamis, 24 Desember 2020

Kehilangan nyawa hanya untuk kepentingan duniawi ?

 

Latar belakang

Apa untungnya telah menghasilkan suatu yang besar sehingga dapat menikmati segalanya namun akan kehilangan nyawa(Mat.16:26, Luk.12:19-20) karena suatu usahamu tersebut

 

Materi yang dibahas,  sesuai topik  

 

Secara rasional maka setiap orang pasti akan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhannya semaksimal mungkin karena hasil kerjanya yang telah dia dapatkan,

sehingga banyak orang pun berusaha untuk menimbun(Luk.12:19) sebanyak mungkin persediaannya sehingga mereka dapat berlibur, tidak perlu memikirkan pekerjaannya lagi dan tidak perlu berlelah namun bersenang-senang saja. Inilah perumpamaan yang Yesus sampaikan pada muridnya dan yang hadir, sewaktu seorang dari kerumun yang hadir bertanya.

 

Perumpamaan ini adalah “Orang kaya yang bodoh”(Luk.12:13-21), bahwa:

Ada seorang kaya yang akan rombak lumbungnya dan membuatnya lebih besar lagi, untuk dapat menampung dan menyimpan lebih banyak gandum dan barang (Luk.12:17-19).

Setelah selesai membangun, ia berkata kepada jiwanya: Jiwaku, ada padamu banyak barang yang tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah...

Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga  jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu nanti?

Apa pendapat Anda mengenai perumpamaan tersebut diatas, di tinjau dari sudut duniawi dan rohani.

Dari sudut duniawi.

Ada beberapa pendapat yang di utamakan manusia, karena mungkin mereka harus hidup di dunia yang sangat bersaing, antara lain:

a—Sejak bayi hingga dewasa, setiap orang akan mengalami pendidikan di rumah dan sekolah yang bersifat; efisiensi, efekif dan scientific.

b—Porsi pembagian waktu setiap hari, sangat besar dicurahkan untuk kepentingan butir –a dan hanya sebagian kecil untuk kepentingan rohani, bahkan hanya 2 jam dalam seminggu sewaktu ibadah di gereja.

c—Karena persaingan kemampuan untuk kehidupan sangat ketat di semua bidang usaha dan semua wilayah, bahkan saling sikut menyikut, maka setiap orang berusaha secara sadar untuk meningkatkan kemampuannya sehingga butir-a sangat di utamakan walaupun mengalami proses yang relatif panjang untuk menguasainya.

Karena persaingan  yang sangat ketat untuk memperoleh dan mempertahankan eksistensi kehidupan, maka setiap orang berusaha utamakan penjelasan di atas, namun sering kali mereka lupa untuk meningkatkan kemampuan rohaninya yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Sebab pengaruh rohani akan membuat manusia lebih mawas diri sehingga egoisnya bisa tertekan, atau jelasnya hanya mau utamakan diri sendiri akan terkikis, Namun baik untuk kebersamaan(Mat.22-39).

Bila kemampuan rohani tidak dapat menggerakkan hukum Tuhan yang telah ada dalam hati dan akal budinya, maka akan terlihat dalam perbuatannya yang bersifat tidak benar, a-moral, dll. Maka bila pribadi mereka demikian, maka di sinilah celah terjadinya perbuatan tidak baik, korupsi, mencuri, menipu, dll. yang akibatnya akan menghadapi hukuman karena melanggar hukum negara. Sehingga apa yang telah Anda usahakan tidak dapat dinikmatinya karena sikap yang bodoh, sebab tingkat rohaninya masih rendah.

Tapi ada juga orang yang kaya raya secara sadar menyumbangkan triliunan dollar AS untuk pengembangan sarana masyarakat agar dapat hidup sehat dan keluar dari kemiskinan, mereka itu:

Bill Gate dan Warren Buffet dan yang tidak mau menyebutkan namanya, mau membantu orang miskin dan yang memerlukannya, melalui yayasan kemanusiaannya 

Ada juga seorang janda miskin yang hanya punya makanan untuk sekali, tapi memasaknya dan memberikannya kepada orang lain, sesudah itu janda tersebut kehabisan makanan...( inilah yang disebut petimbangan rohani ). Tapi perbuatan inilah yang membuat janda tersebut tidak lagi kehabisan makanan.

Pertanyaan:

Anda berada di sisi mana;

Apakah mau seperti orang kaya yang bodoh dan melanjutkan kehidupan sesuai kepentingan duniawi atau

perlu juga pendidikan rohani sehingga dapat melakukan hukum Tuhan yang sudah ada di hatimu dan akal budimu(Ibr.8:10).

Penutup

Yang Tuhan inginkan dari Anda adalah  supaya mengingat orang yang berkekurangan dalam ekonomi dan dalam segala hal supaya membantu mereka   

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

PenulisEddyWarbung

R e f e r e n s iWRF

(Mat.16:26, Luk.12:19-20)

(Luk.12:13-21)  

(Luk.12:17-19)

(Ibr.8:10).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar