Sabtu, 27 Agustus 2011

Masih adakah sedikit kebenaran saat mereka membuat kesalahan?


Ringkasan artikel

Latar belakang: 
Manusia berusaha hidup benar, bila
menghadapi masalah maka kebenaran
akan diuji, apakah iman bertahan
atau terkikis

Materi yang di sharing:
Arti kebenaran secara sederhana dan
beberapa contoh dalam kehidupan dan
Tuhan menghukum siapa saja yang salah.

Apa yang diharapkan dari artikel:
Bila mempunyai hubungan baik dengan
Tuhan maka kehidupan kita akan baik
dan lancer.


Latar belakang

Setiap manusia selalu berusaha untuk mempertahankan proses hidupnya dalam kebenaran (Mazmur 19:10). Akan tetapi arti kebenaran ini sering disesuaikan menurut kehendak manusia dan bahkan diabaikan pada saat menghadapi suatu peristiwa yang sangat emosional dan tidak bisa dilewatkan. Sehingga pada saat itulah iman anda mengalami ujian apakah akan berkembang atau sebaliknya ter-degradasi, tergoncang, hilang pegangan, dll.  


Materi yang akan di sharing, sesuai topic

Penjelasan sederhana mengenai Kebenaran, a.l.:
1.      Menurut pendapat anda, bahwa sewaktu ujian matematika (atau mata pelajaran atau pengalaman), anda telah selesaikan secara benar.
2.      Akan tetapi kebenaran (hasil ujian) anda, akan diteliti tahap demi tahap, apa rumusnya, bagaimana aplikasinya, apa aturan umumnya, sesudah itu akan dinilai, oleh panitia ujian.


Tuhan mengabulkan permintaan   

Tuhan mengabulkan permintaan bangsa Israel, yaitu adanya seorang raja yang akan memimpin bangsa Israel, dan nabi Samuel menulis apa saja hak-hak dan kewajiban kerajaan dalam piagam (1Samuel10:25-27)

Tuhan kenakan sangsi kepada siapa saja yang melanggar ketentuanNya

Dalam setiap peperangan Raja Saul menang dan mengalahkan musuh-mushnya (1Samuel14:47-52). Kemudian atas perintah Tuhan, raja Saul pergi berperang melawan bangsa Amalek (1Samuel15:2-3). Walaupun menang dalam peperangan, tapi raja Saul tidak melaksanakan secara utuh permintaan Tuhan (1Samuel15:11), sehingga Tuhan menolaknya sebagai raja Israel.
  • Sebetulnya pada saat itu, masih adakah  sedikit kebenaran  didalam otaknya raja Saul, untuk lakukan perintah itu?. Karena ternyata dia lalai laksanakan tugas. Apakah karena otaknya sudah dikuasai rasa hebat, keras kepala, sombong, ego, dll?  Apakah hal ini akan terjadi bila raja Saul mempunyai hubungan khusus dengan Tuhan? …….

Raja Daud pengganti raja Saul, sangat dikagumi oleh bangsa Israel dan kerajaan sekitarnya, Israel jadi makmur dan luas wilayahnya bertambah besar. Lalu raja Daud membuat kesalahan pribadi yang sangat fatal, yaitu mengambil istrinya  prajurit dan mengatur supaya prajurit tsb terbunuh. Tuhan sangat marah atas perbuatan Daud dan merupakan suatu penghinaan kepadaNya (2Samuel 12:9). Tuhan menghukum raja Daud (2Samuel12:10-11).
  • Apakah perjanjian dengan Tuhan dianggap sepele oleh raja Daud? Dan apakah pada saat itu kebenaran serta pikiran rational dikalahkan oleh kecantikan (sangat elok rupanya, 2Samuel11:2) sehingga dilanjutkan dengan melampiaskan emosi sex? Bila pada saat itu Daud ingat janji Tuhan apakah dia akan berbuat?…………

Sekitar tahun 2008, seorang anggota kongres (mewakili rakyat dari satu Negara bagian) USA, membuat kesalahan fatal sewaktu kecing di WC, karena dia memperlihatkan kemaluannya kepada seorang pria disampingnya, kebetulan pria itu seorang dari kepolisian, sehingga peristiwa ini sampai di kongres, dan kongres mempermasalahkan yang akhirnya karena malu maka dia mengundurkan diri sebagai anggota kongres.
  • Apa yang dipikirkan anggota kongres saat membuat kesalahan? Masih adakah sedikit kebenaran dalam otaknya atau masa bodoh karena  menggangap anggota kongres adalah orang yang tahu hukum dan orang awan akan segan. Tapi ternyata orang yang disampingnya adalah penegak hukum yang melaporkannya ke kongres. Bila dia ingat Tuhan dia tidak akan berbuat kemikian.

Kebiasaan baru menjalar Indonesia, yaitu tuduhan membuat kesalahan dibantah, malahan katanya: tidak pernah ketemu orangnya. Tapi selang beberapa waktu terbukti dia pernah ketemu bahkan kemurah dan yang lainnya pergi bersama-sama ke tukang jahit untuk buat baju (yang ini belum terbukti). Masih adakah sedikit kebenaran dalam otak pejabat saat berbohong?  Kenapa tidak rasa malu?
  • Rakyat berpikir: sudah habiskah rasa malu dari para pejabat?, dimana harga dirinya? Apa yang dirasakan oleh keluarga dan anak-anaknya? Kebenaran apa yang bisa didapatkan dari mereka untuk kepentingan rakyat, bukankah mereka telah disumpah sewaktu menjabat?

Setiap orang bisa hidup dalam kebenaran, yang utama adalah niat yang diikuti oleh pikiran positif yang dapat diwujudkan dalam perbuatan sehingga lingkungannya dapat mengetahui atau merasakan.

Dan bila anda tekun mengikuti ketentuan Tuhan yaitu saling mengasihi antara sesama manusia dan mempunyai hubungan khusus dengan Tuhan,  maka anda bisa  menjalankan hidup secara baik.

Bagaimana dengan anda apakah ada pengalaman yang boleh di sharing?

Terima kasih anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini.

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar