Jumat, 03 Mei 2013

Bagaimana pemanfaatan kuasa yang diberikan Tuhan ?


Ringkasan artikel

Latar belakang
Tuhan memberi kuasa kepada
manusia dan taklukkan bumi

Materi yang di sharing.
Anda diberi kuasa untuk mengelola
bumi dan menjaga ekosistem untuk
generasi penerus, serta contoh

Kesimpulan
Kuasa sudah diberikan dan semuanya
berawal dari anda serta keluargamu

Referensi
Ayat-ayat dari Alkitab sesuai topic,
Kamus on line.


Latar belakang

Tuhan telah memberikan kuasa kepada manusia supaya dapat penuhi bumi(Kej.1:26)  dan menaklukkan bumi.


Materi yang di sharing, sesuai topic

Yang dibahas adalah: “Kuasa menaklukan bumi”(Kej.1:28) yang diberikan Tuhan padamu.

Sebelum masuk kepembahasan. Mohon renungkan salah satu contoh: “Bila anda dikuasakan mengelola perusahaan yang hidupmu tergantung hanya dari perusahan itu, maka pasti dengan cara apapun anda akan mengaturnya sebaik mungkin, supaya perusahaan bisa tetap exist dipasar”.

Dan sekarang bukan perusahaan, tapi bumi serta isinya, dan yang memberi kuasa-menaklukkan dan memanfaatkan kepada anda adalah Tuhan. Lalu melalui kuasa itu, apa yang telah anda/manusia perbuat untuk memanfaatkan bumi. Mohon diingat, karena dibumi ini manusia; hidup, beranakcucu(Kej.1:28), berkreasi memanfaatkan isinya, bersosialisai, dll. Jadi wajarlah bila anda memelihara bumi sebaik mungkin untuk generasi berikutnya(Pkh.1:4).

Lalu setelah anda diberi kuasa untuk menaklukkan dan memanfaatkan bumi, maka bumi yang bagaimana yang akan anda wariskan kepada generasi mendatang? Pasti ecosystem yang berkelanjutan sehingga keseimbangan bumi terus terpelihara, misalnya:

Menggunakan hasil bumi se-efektif mungkin.
Jaga kelestarian hewan, tumbuh-tumbuhan, lingkungan dan alam.
Saling mengasihi antar manusia(Mat.22:37,39).
Siapkan stock makanan untuk atasi kelaparan.
Tingkatkan kerjasama untuk perdamaian.
Cegah penyakit epidemic, dll.


Kenyataan sekarang yang terjadi dibumi oleh ulah manusia:
Mengeruk hasil bumi sebanyak mungkin.
Penebangan kayu berlebihan hingga tandus dan terjadi erosi dan banjir.
Kurang memperhatikan kepentingan ekosistem. 
Proses pengolahan limbah yang kurang sesuai hingga terjadi keracunan air.
Kesengsaraan dan kelaparan di berbagai wilayah.
Meningkat penyakit epidemic.
Meningkat kelaparan.
Merebut wilayah.
Keserakahan yang utamakan diri sendiri.
Berkurangnya lapangan-kerja dan biaya hidup mahal.
Pelaksanaan hukum yang tidak adil dan penggunaan wewenang yang salah.
            Dll.

Keterangan diatas inilah yang menyebabkan manusia harus mengelola bumi secara baik, yang dimulai dari anda serta keluargamu. Bukan terikut emosi yang tidak terkendali sehingga berkurangnya toleransi-dan-solidaritas di antara masyarakat.
Sehingga manusia mulai apatis, depresi dan akibatnya bisa saja  timbul kecemburuan social dan iri-hati yang akan lebih mangkeruhkan keadaan (Yak.3:16) dimana anda berada.


Kesimpulan

Bayangkan anda terima kuasa dari Tuhan untuk memanfaatkan bumi dan mengaturnya, kareanya usahakan agar generasi berikutnya bisa menikmati keindahan bumi. Dan semuanya ini berawal dari anda dan keluargamu. Muakah anda lakukan? 

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.


R e f e r e n s i  :

Kej.1:26                      Tuhan memberi kuasa kepada manusia
Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”

Kej.1:28                      manusia taklukkan bumi
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Pkh.1:4                       ada yang datang ada yang pergi
Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tapi bumi tetap ada.

Mat.22:37,39              kasihilah Tuhan dan sesame manusia         
37----Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
39----Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”

Yak3:16                      iri-hati dan mementing diri, disitu ada kekacauan
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat

(*)   tak.luk
[v]   mengaku kalah dan mengakui kekuasaan pihak yg dianggap menang;  
       menyerah kalah kpd; tunduk kpd:

Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar