Latar belakang
Setiap
orang supaya teguh dalam melakukan sesuatu menurut jalan yang diberikan Tuhan
kepadanya(1Kor.3:5)
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Partisipasi dan kerjasama.
Tuhan menginginkan manusia memenuhi panggilanNya untuk
berpartisipasi bahkan juga bekerjasama dalam rancangannya, misalnya: Apabila
seseorang sejak kecil, dalam kondisinya yang tertentu, akan lebih suka
mengerjakan sesuatu yang dia senangi. Apalagi kalau dipermahir dalam latihannya
serta mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-harinya. Lalu bila anda terus
tekun mengerjakannya apa yang anda senangi, maka Tuhan selalu mengetahui
tekadmu sehingga bisa saja Dia menambah karuniaNya padamu(Kel.33:19, Rm.9:15), untuk mewujudkan sesuatu. Jika anda berbuat demikian maka anda
telah menerima panggilanNya untuk bekerja sama, contohnya:
a-Setelah Tuhan membentuk
dari tanah segala macam binatang, maka dibawahnya itu kepada manusia, untuk
melihat bagaimana mereka menamai para
binatang tsb(Kej.2:19-20).
b-Paulus menanam, Apolos
menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan(1Kor.3:6).
c-Daud telah terbiasa karena
terlatih untuk selalu melawan dan kalahkan beruang serta harimau sewaktu mereka
menerkam domba yang digembalakannya. Sehingga timbul mental keberanian dan
keteguhan selain itu keahliannya melempar butir batu pakai umban1 meningkat, yang
sangat menunjang untuk kalahkan Goliath(1Sam.17:35), yang besar
itu.
d-Yang menemukan
Braille(tulisan untuk orang yang tidak bisa melihat).
e-Paulus menginjili di Turki,
Yunani, Itali.
f-Dan kemungkinan anda pun bisa dipilih untuk mengairi
seperti Apolos yang menyiram.
2--Apakah anda yang mengairi?.
Setiap manusia mempunyai pengalaman hidup yang tersendiri-sendiri,
demikianpun suatu pasangan hidup atau tim sekerjamu. Misalnya mereka berniat
berbuat baik, namun belum tentu mereka sadari bahwa diantara mereka bisa ada ketidak-sesuaian
dalam prosedur sewaktu melakukan hal tertentu.
Contoh:
a--Ada seorang bapak mempersiapkan
anaknya untuk bisa hidup lebih baik
dikemudian hari a.l. sesudah selesai SMA, dia menyekolahkannya ke luar-negeri.
Enam-tahun kemudian setelah berada di luar-negeri, anak itu kembali ke
Indonesia. karena dia tidak menyelesaikan pendidikannya. Sebagai ayah dan
ibunya merasa sangat kecewa karena merasa
mereka tidak berhasil meyakinkan anaknya apa arti ilmu untuk masa depannya.
Namun belasan tahun kemudian dan sampai sekarang ini,
anak itu telah menjadi hamba-Tuhan yang bisa dikatakan dia sangat diberkati,
karena membawa banyak jiwa kepada Tuhan Yesus.
Jadi apakah
ayah/ibunya juga tidak mengairi yang benar?.
b--Sepasang suami-isteri
sangat idialis dalam membina keluarganya, terutama dalam mendidik anak mereka.
Namun antara mereka berdua adakalnya timbul persaingan yang tidak mereka
sadari, yang mana berakibatkan pada anak-anaknya. Bila anak itu merasa bahwa ayahnya
membelanya maka dia akan merapat kesitu, walaupun ibunya tidak menyenanginya,
demikianpun sebaliknya. Jadi anak tsb mencari aman, yaitu dimana ada yang membelanya
maka disitu dia akan berpangkal, walaupun belum tentu benar.
Demikianpun dalam pergaulan, bila anak itu merasa ada
teman yang membelanya lalu disertai dengan bujukan yang tinggi godaannya
apalagi menyenangkan, maka disitulah dia akan berpangkal, walaupun dia tidak
tahu apa yang akan terjadi. Sehingga terjerumuslah dia dalam narkotika.
Namun secara susah payah ayah-ibunya
tsb membantu anaknya karena dia makin sadar untuk keluar dari keterikatannya dan berhasil. Lalu 15
tahun kemudian anak tsb telah sembuh, mandiri dan bekerja pada perusahaan
international di luar-negeri.
Jada apakah ini bibit ditanam pada suatu lahan yang
kurang diairi? Namun tunas ini terus bertumbuh
diantara alang-alang, tapi pada akhirnya bisa
berbuah yang juga dinikamati oleh orang sekelilingnya.
Jadi siapakah
yang ikut menyiram selain ayah-ibynya?
Kesimpulan
Setiap manusia mempunyai keahlian tertentu tapi bisa
juga perolah karunai dari Tuhan sehingga hasilnya bisa dinikmati orang lain.
Namun dalam proses untuk memperoleh hasilnya, maka sebaiknya supaya selalu tetap dalam rancanganNya.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
1Kor.3:5
Jadi,
apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi
percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
Kel.33:19
Tetapi
firmanNya;”Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu dan
menyerukan nama Tuhan di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa
yang Kuberi kasih karunia dan mengasihi siapa yang Kukasihani”.
Rm.9:15
Sebab
Ia berfirman kepada Musa: “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau
menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah
hati”
Kej.2:19-20
19-Lalu
Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di
udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap mahluk
yang hidup, demikianlah nanti nama makluk itu.
20-Manusia
itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada
segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yag
sepadan dengan dia.
1Kor.3:6
Aku
menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
1UMBAN
Adalah
sejenis senjata yang pelurunya sebuah butir batu-kali
yang sangat keras, (hal-238 kolom-2,
ISBN-978-602-8009-33-1, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid-1, cet-11,
April-2011) batu tsb diayunkan dalam bentuk lingkaran,
bila sudah kencang putarannya maka dilepaskannya batu tsb menuju sasaran.
1Sam.17:35
Maka
aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian
apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu
menghajarnya dan membunuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar