Latar belakang
Hampir setiap orang ingin
mengetahui pengertian utama dari “carilah
dahulu” Kerajaan Allah dan kebenarannya, sehingga apa saja yang tidak terduga
bisa timbul untuk menguatkanmu, karena ditambahkan padamu.
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1--Analogi dari “carilah dahulu”
Berbagai uraian dan
penjelasan, disertai penekanan yang berbeda-beda mengenai “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu(Mat.6:33)”, yang dikemukakan oleh; beberapa akademisi,
rohaniawan, masyarakat awan, dalam: ceramah, buku, kothbah, CD, bulletin,
interview, dll. Namun apa kesimpulanmu.
Penekanan dalam pembahasan
ini adalah:
A--carilah dahulu atau proses, yang berupa melakukan suatu perbuatan,
untuk mencapai
tujuan.
B--semuanya ditambahkan padamu.
2--Carilah dahulu.
Untuk “mencari dahulu” atau untuk melakukan
suatu proses, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan kita
tuju, sehingga proses tersebut bisa berhubungan dengan apa yang ingin dituju.
Yang penting yakinkan dirimu apa yang anda cita-citakan dan bertindak maka anda
akan ditunjukkan jalannya(1Kor.12:31).
Karenanya bila anda
ingin menjadi juara dunia yudo, maka
persiapannya untuk berproses akan berbeda dengan berproses untuk menjadi juara
dunia catur.
Setelah anda yakin
akan cita-citamu, lalu carilah ilmu yang mendukung tujuanmu serta latihlah
dirimu sesuai ilmu tsb agar anda bisa mahir dan mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-harimu(Yak.2:22). Sehingga berdasarkan
dukungan itu, maka anda mulai berproses sesuai strategi dalam kurun waktu yang
anda tetapkan.
Contoh:
Seorang anak sekolah-dasar bercita-cita menjadi pilot. Dia bertanya
kepada orangtuanya bagaimana caranya, maka atas dasar jawaban orangtuanya ia
mulai melakukan persiapan (lihat-A, diatas).
Umumnya pikiran anak-anak masih murni karena belum terkontaminasi
dengan berbagai beban kehidupan bila dibandingkan dengan orang dewasa yang pikirannya telah diselimuti oleh berbagai
masalah, positif dan negative, berupa: keinginan duniawi, pekerjaan, kebutuhan
keluarga, kenikmatan pribadi, dll, sehingga agak sulit untuk memilih yang mana.
Karena itu seorang anak lebih gampang memusatkan pikirannya hingga mengkerucut untuk satu tujuan, bila dia ingin mencapainya, misalnya;
menyelesaikan Pekerjaan-Rumah berupa; ilmu ukur, aljabar, atau cara menjadi
pilot, dll.
Bila anak tsb bertekad pada pendiriannya agar tujuannya tercapai, maka
dia akan menyaring segala informasi, sehingga berani mengatakan tidak kepada ajaran, kegiatan dan
kesenangan, yang bukan mendukung tujuannya.
Sehingga anak tsb sanggup utamakan tujuan dari pada yang lainnya, yaitu;
lebih focus pada persiapan-persiapan
untuk jadi pilot atau carilah dahulu bagaimana
cara menjadi pilot, yang a.l. sbb:
A-Sukailah pekerjaan pilot
a-Konsisten dalam latihan fisik yang diperlukan.
b-Mencari extra kurikuler dalam proses pelatihan.
c-Proaktif mencari informasi pilot sewaktu bertugas.
d-Pergaulan dalam suasana kehidupan pilot.
B-Jiwailah pekerjaan pilot
e-Semangat belajar yang terarah dan tekun.
f-Menyukai dan senang akan dunia penerbangan
g-Menikmati kehidupan pilot sewaktu bertugas.
h-Menjiwai tugas, tanggung jawab, kewajiban
dan hak sebagai pilot.
C-Tenagamu diutamakan untuk menjadi pilot
i-Menjaga kesehatan dan pertumbuhan fisik agar memenuhi persyaratan.
j-Berolah raga yang sesuai bagi penerbangan.
k-Refleksimu tetap tangkas.
3--Semuanya akan ditambahkan kepadamu.
Siapa saja yang
benar-benar ingin meraih tujuan, maka dia akan mengutamakannya,
sehingga akan berusaha agar pikirannya berada dalam orientasi tsb yang
didukung oleh pikiran positifnya dan kebenaran, sehingga bisa/akan terlepas dari segala selubung yang
bersifat negative(2Kor.3:14),
berupa: keinginan duniawi; idialisme yang tidak normatif, kebutuhan keluarga,
kenikmatan pribadi; dll.
Karena konsentrasi
anda semakin mengkerucut pada tujuanmu. Dan sewaktu anda berada dalam proses
mengkerucut, maka banyak godaan yang coba masuk dalam pikiranmu supaya anda
tergelincir, tapi karena pikiran anda telah berada
dalam keadaa positif dan kebenaran untuk mencapai tujuan tsb, maka godaan
sersebut dapat disingkirkan.
Tapi dilain pihak,
akan timbul gagasan-gagasan baru dalam pikiranmu untuk mengkokohkan proses kearah
tercapainya tujuanmu, misalnya kepercayaan orang terhadapmu makin bertambah(Mat.25:21, Rm.5:4).
4-Cari dahulu Kerajaan Allah
Dalam hal ini,
yakinkanlah pada dirimu bahwa anda selalu beriman
kepada Yesus. Sehingga bisa berproses/melakukan yang benar, segala perintahNya
dan peraturanNya yang utama, yaitu:(1)-“Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu”. (2)-Dan “kasihilah sesamamu
seperti dirimu sendiri”(Mat.22:37,39).
Karena beriman kepadaNya adalah untuk keselamatan jiwamu, sehingga bisa lebih mengetahui,
untuk berusaha memperoleh kehidupan yang kekal.
Karenanya, lakukanlah
seperti usahanya anak kecil, yang ingin
menjadi pilot (lihat contoh diatas).
Sehingga bila anda
berada dalam proses meyakini kasih sambal mengaplikasikannya, maka yang akan
ditambahkan padamu adalah, sbb:
a-Anda bisa dipulihkan dari sakit hati.
b-Anda bisa dipulihkan dari kebencian,
c-Egois anda akan di netralisir.
d-Sakit penyakitmu karena terlalu simpan dendam bisa/akan dihilangkan
e-Anda bisa menjadi orang yang menikmati hidup dan cerah mukamu
f-Tanpa terasa anda bisa sharing pengalamanmu dengan temanmu.
g-Tanpa terasa anda bisa melayani mereka.
Kesimpulan
Carilah atau
berproseslah untuk menuju Kerjaan Allah. Dan sewaktu memproses kasih, maka
kasih tsb akan mendominasi jiwamu, sehingga sifat positif akan terjadi padamu
dan yang negative akan tergusur.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Mat.6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
1Kor.12:31
Jadi berusahalah untuk memperolah karunia-karunia yang
paling utama, Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang paling utama lagi.
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2Kor.3:14
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul sebab
sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka
membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang
dapat menyingkapkannya.
Mat.25:21
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil,
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Rm.5:4
Dan ketekunan menimbulakan tahan uyi dan tahan uyi
menimbulkan pengharapan.
Mat.22:37,39
37—Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
39—Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar