Latar belakang
Untuk meraih cita-cita, maka setiap orang akan berusaha
mempunyai keyakinan yang keteguhan yang berlandaskan pada suatu ajaran yang benar menurutnya. Sehingga atas dasar ajaran tsb mereka bisa
merefleksikan kemampuannya untuk mewujudkannya.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Apakah ada ajaran yang benar?
Pasti ada beberapa ajaran,
yang dianggap benar oleh mereka yang mengetahuinya sehingga meyakininya. Namun
saya hanya menjelaskan ajaran yang saya yakini adalah
benar, sehingga mengimaninya, yaitu “hukum
kasih” dari Kitab Suci, Alkitab. Jadi ajaran yang benar adalah kasih,
yaitu suatu:
Hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38) dari hukum Taurat, yang hingga
kini masih sangat terasa pengaruhnya, misalnya dalam; pergaulan sehari-hari, kebiasaan
di hukum adat, peraturan dalam Negara, bahkan dalam Pancasila serta Undang-Undang
Dasar Indonesia, dan di negara lainnya.
2--Siapa yang perkenalkan Hukum Kasih?
Sewaktu aliran Farisi
yang juga adalah orang Yahudi, mau mencobai Yesus dengan cara menjebak, yaitu
memberi pertanyaan yang sulit di depan banyak orang dan menganggap Yesus tidak
bisa menjawabnya. Pertanyaan itu adalah “Hukum mana yang terutama dalam hukum
Taurat(Kel.20:1-17)?”
Lalu Yesus menjawab,
sbb:
a--Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu(Mat.22:37).
b--Itulah hukum yang terutama dan yang pertama(Mat.22:38).
c--Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu(2a), adalah 2d--.
d--Kasihilan sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).
e--Karena pada kedua hukum inilah(2a dan 2c) tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40)
3--Kapan manusia memperoleh hukum Kasih.
Manusia memperoleh
hukum Kasih sewaktu Tuhan Allah berfirman(Kej.1:26)
akan menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya untuk penuhi bumi,
merawatnya serta turut berpartisipasi dalam rencanaNya.
Karena manusia telah
memperoleh hukum kasih tsb sewaktu:
a--Mereka dibentuk(Kej.2:7)
oleh Tuhan, dan mereka adalah serupa dan segambar dengan Allah(Kej.1:26), dan Tuhan adalah sumber dari kasih(2Kor.13:11).
b--Tuhan tegaskan lagi dalam hukum TauratNya, yaitu Sepuluh Perintah
Allah, karena manusia jatuh dalam dosa. Dan sewaktu kaum Israel berada
di gurun pasir(Kel.20:1-17), yang pada saat
itu masih berjiwa budak, keluar dari tanah Mesir menuju tanah terjanji.
c--Tuhan menuliskan hukumNya dalam akal budi mereka dan menaruh dalam
hati mereka(Ibr.8:10).
d--Dan bagaimana manusia mengaplikasikan butir kasih(1Kor.13:4-7), sesuai kepribadian
masing-masing.
4--Sudah cukupkah mengetahui ajaran yang
benar?
Timbul pertanyaan,
apakah manusia yang hanya mengetahui suatu ajaran berupa; teori, hukum kasih,
dll, sudah bisa hidup yang benar?
Jawabannya
“belum”.
Karena untuk
merefleksikan suatu ajaran sewaktu berinteraksi, a.l. “hukum kasih”, harus ada
pergerakannya atau action-nya, sehingga
harus ada tindakan, yaitu perbuatan. Dan perbuatan mereka harus
sejalan dengan anjuran kasih sehingga imannya bisa semakin tinggi derajatnya(Yak.2:22). Bahkan dengan berkali-kali
mengadakan perbuatan tsb, maka disitulah orang tsb mulai mengetahui kekurangan
atau yang tidak perlu diabaikan, sehingga pengertian yang mereka imani yaitu
“ajaran yang benar”, dalam hal ini kasih, akan makin terarah kepada kehendak
Yesus.
Contoh:
Semua orang pasti mengetahui memasak nasi, yaitu cuci beras lalu
masukkan dalam rice cooker. Tapi prosesnya beras harus dicucu, untuk jenis
beras tertentu harus mempunyai takaran air yang tertentu pula. Bila tidak
demikian maka hasil masakan tidak enak rasanya. Namun dengan mengulang berkali-kali, anda akan
lebih mahir memasak nasi. Demikianpun dengan hal yang
lain.
5--Apakah kasih Yesus di ikuti
perbuatanNya?
Memang benar bahwa
iman harus di ikuti oleh perbuatan sehingga iman itu semakin sempurna(Yak.2:22), seperti contoh butir 4.
Sehingga timbul
pertanyaan, Yesus yang memperkenalkan hukum kasih, apakah Dia mengasihi
manusia, agar manusia mengikuti teladanNya? Dalam hal ini supaya manusia
melakukan hukum kasih?
Karena bila seseorang melakukan hukum kasih maka mereka bisa
menghindari berbuat dosa dan bisa mengikuti Yesus.
Dan semuanya itu, Yesus membuktikan, yaitu; bahwa tidak
ada kasih yang lebih besar dari pada kasihNya yang memberikan nyawaNya(Yoh.15:13), melalui penyalibanNya,
untuk sabahat-sahabatNya.
Jadi itulah buktinya Dia memberikan ajaran kasih, dan sejalan
dengan itu, untuk membawa yang berdosa kembali ke Bapa, Dia berusaha bahkan
berkorban hingga akhirnya di salib. Dan
itulah, gunaynya ajaran yang benar,…untuk kehidupanmu!
Kesimpulan
Ajaran yang benar
adalah kasih, karena anda mengimani di ikuti dengan perbuatan yang sejalan.
Gunanya untuk menempuh kehidupan yang benar di mata Tuhan.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Mat.22:38
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama
Kel.20:1-17 Kesepuluh
Firman (The Ten Commandment)
Mat.22:37
Kasihalah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Mat.22-39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Mat.22:40
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi.
Kej.1:26
Berfirmanlah Allah: “ Baiklah Kita memjadikan manusia
menuraut gambar dan rupa Kita,, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi.
Kej.2:7
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
2Kor.13:11
Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah,
usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasehatku! Sehati sepikirlah
kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera: maka Allah, sumber kasih dan damai
sejahtera akan menyertai kamu!
1Kor.13:4-7
4-Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
5-Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak
mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain.
6-Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi
karena kebenaran.
7-Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan
perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Yoh.15:13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar