Sabtu, 03 November 2018

Ketegaran hatimu bukan untuk puaskan egomu


Latar belakang



Kekerasan hatimu mempertahankan pendapatmu bukan untuk memuaskan egomu, tapi untuk kepentingan dan perdamaian bersama.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Kepribadian

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, namun bisa juga berubah sesuai dengan berbagai masukan, berupa; informasi, pengetahuan, ajaran serta perbuatannya(Yak.2:22), sehingga terbentuklah kepribadian baru seperti apa yang mereka lalui.



Namun, salah satu pendorong terjadinya perubahan dari seseorang, adalah kebutuhan sehingga timbul keingintahuan yang mencakup; motivasi, tekad, keinginan, cita cita, dan mungkin juga ego. Dan ego akan timbul bila kebutuhan dan keingin-tahuan (curiosity) hanya untuk kepentingan dirinya sendiri yang tidak pedulikan orang lain.



Sebetulnya, perubahan kepribadian dari setiap orang bisa/akan terus berlanjut selama hidupnya, berdasarkan dimana mereka berada, bagaimana lingkunangnya dan bagaimana mereka mengadaptasinya.



Dan atas dasar perubahan yang berkelanjutan tersebut, maka kepribadiannya akan mengalami penyesuaian kualitas, sehingga penyesuaian mereka terus berlanjut, menyesuaikan pilihannya, misalnya; teman baru, lingkungan baru, pandangan hidup yang baru, tujuan hidup baru, motivasi, dan mungkin juga bagaimana medwujudkannya, dll. Selain perubahan yang dijelaskan itu, maka demikian pun dalam hal mengekspresikan diri, maka akan terlihat karakteristik tertentu. Contoh:



a--Karakteristik yang benar dari kepibadian Daud

Jiwa Daud berkali kali terancam karena raja Saul mau membunuhnya. Tapi Daud tidak mau membunuh raja Daud sewaktu ada kesempatan untuk melakukannya, karena dia berpendapat bahwa; manusia tidak boleh membunuh raja yang telah di pilih dan di urapi Tuhan.

b--Karakteristik yang buruk dari kepribadian Daud.

Karena kepribadiannya terkontaminasi oleh matanya yang melihat seorang wanita sedang mandi. Lalu Daud menyuruh orang memanggilnya dan berkelanjutan hingga dia menghamili. Namun Daud melangkah lebih jauh dengan cara tempatkan suaminya Batshyeba di depan pertempuran yang akhirnya terbunuh oleh musuh, sesuai rencananya Daud. Lalu Tuhan menghukum raja Daud, bahwa malapetaka akan di timpakanNya kepada Daud yang datang dari kaum keluarganya sendiri(2Sam12:11).



Perbuatan raja Daud terhadap Batshyeba yang waktu itu sedang mandi dan terlihat cantik, maka timbul nafsu seksnya dan menghamilinya. Disini, timbul ketegaran hati raja Daud, berupa; egonya yang di ikuti oleh perbuatannya untuk menguasai wanita itu, sehingga menempatkan suaminya di garis depan medan pertempuran yang akhirnya terbunuh, sesuai rencanannya raja Daud.



2—Ketegaran hati

Setiap orang bisa saja mengalami ketegaran hati atau keras kepala yang berlebihan pada saat tertentu, sehingga bisa timbul ego dalam dirinya untuk; menguasai, memiliki, berbuat, menikmati, melampiaskan kepuasan, dll, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi.



Jadi, walaupun ada perintah larangan dari Tuhan tidak boleh berbuat, tapi manusia abaikan dan melakukannya. Misalnya, bila anda biarkan terus menerus nafsu seksmu meningkat, seperti raja Daud, apalagi anda berada dalam ketegaran hatimu, maka dorongan dosa  yang ada dalam anggota-anggota tubuh kita(Rm.7:18,20,21,22) akan menguat dan mendukung untuk realisasikan nafsu seks tersebut. Jadi keadaan inilah yang mungkin di alami raja Daud sehingga dia tidak bisa kendalikan dirinya lagi, lalu dia melakukannya, namun dia harus bertanggung jawab.   

Contoh:

Tidak boleh ceraikan istrimu, tapi Musa akhirnya memberikan kepada suami mereka surat cerai karena ketegaran hatinya. Jadi ketegaran hati itu, mengetahui ada aturannya tapi tetap dilanggar hanya untuk memuaskan egonya. Tuhan pun mengatakan bahwa pria dan wanita yang telah menjadi satu daging tidak boleh diceraikan oleh siapapun(Mat.19:8-9), tapi mereka tetap menceraikan istrinya.



Ketegaran hati seseorang, terpancar dari egonya yang berlebihan hanya untuk memenuhi keinginannya, berupa perbuatan-perbuatan. walaupun mereka mengetahui ada aturannya yang melarang tapi tetap dilanggarnya sehingga orang lain menderita dan melarat.



3--Kenyataan sekarang ini

Ketegaran hati biasanya bersifat negative. Namun ketegaran hati itu bukan untuk puaskan egomu sehingga tidak pedulikan masyarakat atau sengsaranya.

Bahkan, dan mudah-mudahan tidak ada pemimpin yang berlindung di belakang peraturan atau undang undang, hanya untuk memuaskan egonya supaya tetap jadi raja, pejabat, wakil rakyat, berkuasa, tapi tidak mau tahu telah terjadi; korupsi, pelanggaran HAM, kemiskinan, perang antara suku, tidak mau kerja sama dengan Negara lain, dll. Dan ini terbukti sedang terjadi, yaitu:

a---Raja Suriah, membom beberapa kota berpenduduk padat di negerinya, hanya untuk mempertahankan kerajaannya, rezimnya. Bahkan Rusia membelanya setelah menyetujui permohonan dari raja Suriah.

b—Demikian ISIS berdalih agama untuk menyebarkan faham yang tidak benar, dengan cara memaksa rakyat untuk menerima faham tsb, bila menolak akan dibunuh, diperkosa, dibiarkan mati, dll.

c---Beberapa pejabat tinggi dari pemerintahan dan swasta melakukan korupsi.

d---Membangun ekonomi sebaik mungkin tapi biarkan rakyat tetangga menderita, dan biarkan Negara kecil lainnya menderita.

e---Membangun persenjataan yang modern (bom atom, senjata laser, microwave gun, dll) hanya supaya Negara lain merasa takut, namun bisa untuk menghancurkan beberapa kota sekaligus.

f---Menarik diri dari kontrak internasional yang sedang berjalan, hanya untuk utamakan kepentingan diri sendiri dan bangsanya sendiri, dan membiarkan Negara tetangga melarat.



4--Antisipasinya meredam ketegaran hati dan kepuasan ego.  

Antisipasi agar tidak terjadi seperti penjelasan diatas(butir3aàf), maka setiap orang, dari aliran mana pun dan jabatan apapun, jika secara tegas melakukan pengertian apa itu kasih(Mat.22:37-39), maka ketegaran hati begitupun egonya yang bisa menimbulkan segala kekacauan sekarang ini(butir3aàf), pasti dapat di redam. Sehingga rakyat dan Negara bisa terhindar dari kemarahan Tuhan, pernah Dia lakukan:

a--pada orang-orang tidak bermoral, seperti Sodom dan Gomora,

b--air bah yang mematikan orang tidak bermoral di jaman Nuh,

c--bangsa-bangsa di Kanaan yang moralnya sudah seperti binatang, karena mereka berkelamin dengan binatang, dihalau Tuhan dan tanah Kanaan itu di duduki oleh bangsa Israel.



            Setelah membaca penjelasan di atas, maka bagaimana dengan pendirianmu?



Kesimpulan

Ketegaran hati bukan untuk puaskan egomu, tapi redamlah itu pakai kasih sehingga Tuhan tidak menghukum manusia berdosa seperti Sodom Gomora dan airbah hapuskan manusia.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :



Yak.2:22

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.



2Sam.12:11

Beginilah firman Tuhan: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya keada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.



Rm.7:18,20-22

18---Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

20---Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.

21---Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.

22---Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah.



Mat.19:8-9

8---Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

9---Tetapi Ku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah”



Mat.22:37-39

37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuha. Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan seganap akal budimu.

38---Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar