Latar belakang
Kekerasan hatimu
mempertahankan pendapatmu bukan untuk memuaskan egomu, tapi untuk kepentingan
dan perdamaian bersama.
Materi yang di sharing, sesuai
topic
1--Kepribadian
Setiap orang
mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, namun bisa juga berubah sesuai dengan berbagai
masukan, berupa; informasi, pengetahuan, ajaran serta perbuatannya(Yak.2:22), sehingga terbentuklah
kepribadian baru seperti apa yang mereka lalui.
Namun, salah satu
pendorong terjadinya perubahan dari seseorang, adalah kebutuhan sehingga timbul keingintahuan yang mencakup; motivasi, tekad,
keinginan, cita cita, dan mungkin juga ego. Dan ego akan timbul bila kebutuhan dan keingin-tahuan (curiosity) hanya
untuk kepentingan dirinya sendiri yang tidak pedulikan orang lain.
Sebetulnya, perubahan
kepribadian dari setiap orang bisa/akan terus berlanjut selama hidupnya,
berdasarkan dimana mereka berada, bagaimana lingkunangnya dan bagaimana mereka
mengadaptasinya.
Dan atas dasar
perubahan yang berkelanjutan tersebut, maka kepribadiannya akan mengalami
penyesuaian kualitas, sehingga penyesuaian mereka terus berlanjut, menyesuaikan
pilihannya, misalnya; teman baru, lingkungan baru, pandangan hidup yang baru,
tujuan hidup baru, motivasi, dan mungkin juga bagaimana medwujudkannya, dll.
Selain perubahan yang dijelaskan itu, maka demikian pun dalam hal
mengekspresikan diri, maka akan terlihat karakteristik tertentu. Contoh:
a--Karakteristik
yang benar dari kepibadian Daud
Jiwa Daud berkali kali terancam karena raja Saul mau membunuhnya. Tapi
Daud tidak mau membunuh raja Daud sewaktu ada kesempatan untuk melakukannya,
karena dia berpendapat bahwa; manusia tidak boleh membunuh raja yang telah di
pilih dan di urapi Tuhan.
b--Karakteristik
yang buruk dari kepribadian Daud.
Karena kepribadiannya terkontaminasi oleh matanya yang melihat seorang wanita
sedang mandi. Lalu Daud menyuruh orang memanggilnya dan berkelanjutan hingga
dia menghamili. Namun Daud melangkah lebih jauh dengan cara tempatkan suaminya
Batshyeba di depan pertempuran yang akhirnya terbunuh oleh musuh, sesuai
rencananya Daud. Lalu Tuhan menghukum raja Daud, bahwa malapetaka akan di
timpakanNya kepada Daud yang datang dari kaum keluarganya sendiri(2Sam12:11).
Perbuatan raja Daud
terhadap Batshyeba yang waktu itu sedang mandi dan terlihat cantik, maka timbul nafsu seksnya dan menghamilinya.
Disini, timbul ketegaran hati raja
Daud, berupa; egonya yang di ikuti
oleh perbuatannya untuk menguasai
wanita itu, sehingga menempatkan suaminya di garis depan medan pertempuran yang
akhirnya terbunuh, sesuai rencanannya raja Daud.
2—Ketegaran hati
Setiap orang bisa saja
mengalami ketegaran hati atau keras kepala yang berlebihan pada saat tertentu, sehingga
bisa timbul ego dalam dirinya untuk; menguasai,
memiliki, berbuat, menikmati, melampiaskan kepuasan, dll, tanpa memikirkan
dampak yang akan terjadi.
Jadi, walaupun ada perintah
larangan dari Tuhan tidak boleh berbuat, tapi manusia abaikan dan melakukannya.
Misalnya, bila anda biarkan terus menerus nafsu seksmu meningkat, seperti raja
Daud, apalagi anda berada dalam ketegaran hatimu, maka dorongan dosa yang ada dalam anggota-anggota tubuh kita(Rm.7:18,20,21,22) akan menguat dan
mendukung untuk realisasikan nafsu seks tersebut. Jadi keadaan inilah yang mungkin
di alami raja Daud sehingga dia tidak bisa kendalikan dirinya lagi, lalu dia
melakukannya, namun dia harus bertanggung jawab.
Contoh:
Tidak boleh ceraikan istrimu, tapi Musa akhirnya memberikan kepada
suami mereka surat cerai karena ketegaran hatinya. Jadi ketegaran hati itu, mengetahui
ada aturannya tapi tetap dilanggar hanya untuk memuaskan egonya. Tuhan pun mengatakan bahwa pria dan wanita yang
telah menjadi satu daging tidak boleh diceraikan oleh siapapun(Mat.19:8-9), tapi mereka tetap menceraikan
istrinya.
Ketegaran hati seseorang, terpancar dari egonya yang berlebihan hanya untuk
memenuhi keinginannya, berupa perbuatan-perbuatan. walaupun mereka mengetahui
ada aturannya yang melarang tapi tetap dilanggarnya sehingga orang lain menderita dan melarat.
3--Kenyataan sekarang ini
Ketegaran hati biasanya
bersifat negative. Namun ketegaran hati itu bukan untuk puaskan egomu sehingga
tidak pedulikan masyarakat atau sengsaranya.
Bahkan, dan
mudah-mudahan tidak ada pemimpin yang berlindung di belakang peraturan atau
undang undang, hanya untuk memuaskan egonya supaya tetap jadi raja, pejabat,
wakil rakyat, berkuasa, tapi tidak mau tahu telah terjadi; korupsi, pelanggaran
HAM, kemiskinan, perang antara suku, tidak mau kerja sama dengan Negara lain, dll.
Dan ini terbukti sedang terjadi, yaitu:
a---Raja
Suriah, membom beberapa kota berpenduduk padat di negerinya, hanya untuk
mempertahankan kerajaannya, rezimnya. Bahkan Rusia membelanya setelah
menyetujui permohonan dari raja Suriah.
b—Demikian
ISIS berdalih agama untuk menyebarkan faham yang tidak benar, dengan cara memaksa
rakyat untuk menerima faham tsb, bila menolak akan dibunuh, diperkosa,
dibiarkan mati, dll.
c---Beberapa
pejabat tinggi dari pemerintahan dan swasta melakukan korupsi.
d---Membangun
ekonomi sebaik mungkin tapi biarkan rakyat tetangga menderita, dan biarkan
Negara kecil lainnya menderita.
e---Membangun
persenjataan yang modern (bom atom, senjata laser, microwave gun, dll) hanya supaya
Negara lain merasa takut, namun bisa untuk menghancurkan beberapa kota
sekaligus.
f---Menarik
diri dari kontrak internasional yang sedang berjalan, hanya untuk utamakan
kepentingan diri sendiri dan bangsanya sendiri, dan membiarkan Negara tetangga
melarat.
4--Antisipasinya meredam ketegaran hati dan
kepuasan ego.
Antisipasi agar tidak
terjadi seperti penjelasan diatas(butir3aàf), maka setiap orang, dari aliran mana pun
dan jabatan apapun, jika secara tegas melakukan pengertian apa itu kasih(Mat.22:37-39), maka ketegaran hati
begitupun egonya yang bisa menimbulkan segala kekacauan sekarang ini(butir3aàf), pasti
dapat di redam. Sehingga rakyat dan Negara bisa terhindar dari kemarahan Tuhan,
pernah Dia lakukan:
a--pada
orang-orang tidak bermoral, seperti Sodom dan Gomora,
b--air
bah yang mematikan orang tidak bermoral di jaman Nuh,
c--bangsa-bangsa
di Kanaan yang moralnya sudah seperti binatang, karena mereka berkelamin dengan
binatang, dihalau Tuhan dan tanah Kanaan itu di duduki oleh bangsa Israel.
Setelah membaca penjelasan di atas,
maka bagaimana dengan pendirianmu?
Kesimpulan
Ketegaran hati bukan
untuk puaskan egomu, tapi redamlah itu pakai kasih sehingga Tuhan tidak menghukum manusia berdosa seperti Sodom
Gomora dan airbah hapuskan manusia.
Terima kasih anda
telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Yak.2:22
Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan
dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2Sam.12:11
Beginilah firman Tuhan: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan
ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil
isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya keada orang lain; orang itu
akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
Rm.7:18,20-22
18---Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di
dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang
ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
20---Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku
kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di
dalam aku.
21---Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
22---Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah.
Mat.19:8-9
8---Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu
Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian.
9---Tetapi Ku berkata kepadamu: Barangsiapa
menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain,
ia berbuat zinah”
Mat.22:37-39
37---Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuha. Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan seganap akal budimu.
38---Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39---Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar