Sabtu, 21 Desember 2019

Pesan Natal: Kasihmu yang semula jangan luntur, terhadap pasangan hidupmu.


Latar belakang



Pesan Natal untuk para keluarga:

Ingatkah, sebagaimana anda berjuang untuk meyakinkan kekasihmu hingga tercapai kesepakatan dengannya supaya dapat membentuk keluarga? Dan sesudah berjalannya beberapa lama apakah “kasihmu yang semula”(Why.2:4) itu masih sama atau telah memudar.



Materi yang di sharing, sesuai topic



1--Pesan natal ini adalah:

Untuk semua orang yang akan memasuki bahtera keluarga dan yang telah menjalaninya, bahwa pada awalnya setiap pasangan, pasti mempunyai cita-cita untuk membentuk keluarga secara baik, bahagia bahkan sempurna, namun dalam perjalanan hidupnya selalu akan  mengalami cobaan, godaan, hingga penderitaan, dan lain-lain. Hal tersebut mungkin juga terjadi karena kesalahan sendiri atau salah memilih atau melangkah tidak sesuai rencananya, karena tergoda sesaat lalu melakukannya, sehingga dapat terjadi mala petaka.

Sebagai contoh adalah, Tuhan menempatkan Adam dan Hawa dalam Taman Firdaus yang telah tersedia segala untuk memenuhi kebutuhannya. Namun mereka tertarik akan godaan iblis, lalu menerimanya, karena: godaan itu adalah, mereka akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5). Tapi mereka melanggar perintah Tuhan sehingga akibatnya mereka di halau dari taman Firdaus..



2--Kasih yang semula.

Seberapa pengaruh arti dari “kasih yang semula” itu? atau setingkat kualitas yang bagaimana, atau sekuat apa keyakinan itu, sehingga pasanganmu mau menerima anda sebagai pendamping hidupnya?

Yesus memberi contoh yang di sejajarkan dengan kehebatan-kehebatan dari pekerjaan yang dilakukan oleh para jemaat(Why.2:2-3), atau pemimpin jemaat atau mungkin anda, misalnya:

a---Jerih payahmu dan ketekunanmu melakukan kebenaran.

b---Tidak sabar terhadap orang-orang jahat, untuk membawa mereka pada kebenaran.

c---Meyakinkan para rasul yang pendusta, untuk kembali pada kebenaran

d---Sabar dalam penderitaankarena membela nama Yesus

e---Tidak mengenal lelah dalam membela nama Yesus



Jadi bandingkan antara “kehebatan-kehebatan pekerjaanmu”(a-e) dengan “kasihmu yang semula”, sewaktu anda meyakinkan pasanganmu untuk menjadi istri atau suami.  



Kasih yang semula itu mencakup pengertian, antara lain:

Waktu meyakini pasanganmu untuk menjadi istri, jadi tujuanmu adalah untuk kebaikan, murni, mulia, agar dapat membangun bersama keluarga yang bahagia, akan mempunyai keterunan dan beranakcucu. Dan apapun halangan waktu itu akan anda tempuh untuk menyingkirkannya agar keinginanmu terwujud. Jadi ada semacam  motivasi tertentu yang tidak bisa dibendung. Inilah yang dibilang “kasih semula” yang merupakan dasar motivasi tertentu untuk mewujudkan impianmu. Jadi “kasih yang semula” harus terus ada untuk menunjang kehebatan-kehebatan pekerjaanmu.



Motivasi inilah yang Yesus katakan bahwa, walaupun kehebatan pekerjaanmu sangat baik, tapi kalau motivasi tertentu ini melemah atau buyar, maka sama saja anda hanya bekerja secara rutunitas namun tidak ada kasih. Karena yang terpenting kasih(1Kor.13:2), bukan melakukannya secara rutinitas walaupun hasilnya dapat diterima umum.



Sehingga setiap kehebatan pekerjaanmu atau pekerjaan apa saja, harus didasarkan pada semangat dari kasih yang semula, karena bila anda berbuat baik untuk siapa saja maka perbuatan itu sebetulnya untuk melayani Tuhan secara benar dan murni.



Setiap orang mempunyai kenangan masa lalu yang indah, apa lagi bersama pasangannya mereka saling menunjukkan akan ketertarikannya lalu sang pria yang umumnya mulai mengatakan ingin mengambil pasangan wanitanya untuk menjadi istrinya. Dan perjuangan ini adalah kasih yang semula, jangan diremehkan atau dikaburkan atau dihapus dalam masa perjalanan hidupmu.  



3--Kenyataan dalam kehidupan sekarang.

Banyak “kasih yang semula” dari pasangan hidup yang telah lama berkeluarga, sudah berubah hingga terkikis, karena mungkin tidak mengetahuinya sehingga mengutamakan prioritas yang lain, misalnya:

a--Berpendapat bahwa yang penting sudah mempunyai istri/suami lalu masing-masing lakukan tugasnya sebagai yang ditakdirkan.

b--Bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tidak peduli apakah pekerjaan itu dari halal atau tidak.

c--Bekerja keras namun telah terkikis landasannya yaitu “kasih yang semula” sewaktu berkomit untuk berkeluarga, sehingga membuka peluang bahwa bekerja keras adalah sebagai rutinitas dan boleh di foya-foyakan.

d--Suami/istri tidak lagi menyayangi pasangannya seperti awalnya mereka berkomit untuk berkeluarga, atau itu telah meluntur. karena berbagai alasan, antara lain duniawi. Dan ini bisa atau mungkin dapat meretakkan hubungan suami istri.

e--Dan hal ini (butir d) telah terjadi di banyak keluarga baru atau yang telah berpuluh tahun. Misalnya: istri atau suami sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau sex atau keindahan pasangannya, maka mereka akan mencarinya diluar apalagi kalau ada kesempatan terjadinya godaan dari luar maka pasti akan diraihnya. Penyebabnya adalah mereka telah lupa, akan kasih yang semulanya.



Penutup

Kasih yang semula adalah dasar dari komitmen terutama dalam keluarga, karena tidak ada gunanya bekerja keras, bila komitment sudah menjadi rapuh karena kasih yang semula telah meluntur, karena fokus pada pasangannya telah berkurang. Itulah sebabnya, kasih yang semula harus selalu mewarnai kehidupan suami istri, walaupun seberapa lama telah berkeluarga.



Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.



Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  :

Why.2:4

Namun demikian Aku mencela negkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula (lihat juga Kej.2:2-3)



Kej.3:5

Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti  Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.



Why.2:2-3

2---Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

3---Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah.



1Kor.13:2

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunya kasih, aku sama sekali tidak berguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar