Latar belakang
Pesan Natal untuk para keluarga:
Ingatkah, sebagaimana anda berjuang untuk meyakinkan kekasihmu hingga tercapai kesepakatan dengannya supaya dapat membentuk keluarga? Dan sesudah berjalannya beberapa lama apakah “kasihmu yang semula”(Why.2:4) itu masih sama atau telah memudar.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Pesan natal ini adalah:
Untuk semua orang yang akan memasuki bahtera keluarga dan yang telah menjalaninya, bahwa pada awalnya setiap pasangan, pasti mempunyai cita-cita untuk membentuk keluarga secara baik, bahagia bahkan sempurna, namun dalam perjalanan hidupnya selalu akan mengalami cobaan, godaan, hingga penderitaan, dan lain-lain. Hal tersebut mungkin juga terjadi karena kesalahan sendiri atau salah memilih atau melangkah tidak sesuai rencananya, karena tergoda sesaat lalu melakukannya, sehingga dapat terjadi mala petaka.
Sebagai contoh adalah, Tuhan menempatkan Adam dan Hawa dalam Taman Firdaus yang telah tersedia segala untuk memenuhi kebutuhannya. Namun mereka tertarik akan godaan iblis, lalu menerimanya, karena: godaan itu adalah, mereka akan jadi seperti Tuhan(Kej.3:5). Tapi mereka melanggar perintah Tuhan sehingga akibatnya mereka di halau dari taman Firdaus..
2--Kasih yang semula.
Seberapa pengaruh arti dari “kasih yang semula” itu? atau setingkat kualitas yang bagaimana, atau sekuat apa keyakinan itu, sehingga pasanganmu mau menerima anda sebagai pendamping hidupnya?
Yesus memberi contoh yang di sejajarkan dengan kehebatan-kehebatan dari pekerjaan yang dilakukan oleh para jemaat(Why.2:2-3), atau pemimpin jemaat atau mungkin anda, misalnya:
a---Jerih payahmu dan
ketekunanmu melakukan kebenaran.
b---Tidak sabar
terhadap orang-orang jahat, untuk membawa mereka pada kebenaran.
c---Meyakinkan para
rasul yang pendusta, untuk kembali pada kebenaran
d---Sabar dalam penderitaankarena membela nama Yesus
e---Tidak mengenal lelah dalam membela nama Yesus
Jadi bandingkan antara “kehebatan-kehebatan pekerjaanmu”(a-e) dengan “kasihmu yang semula”, sewaktu anda meyakinkan pasanganmu untuk menjadi istri atau suami.
Kasih yang semula itu mencakup pengertian, antara lain:
Waktu meyakini pasanganmu untuk menjadi istri, jadi tujuanmu adalah untuk kebaikan, murni, mulia, agar dapat
membangun bersama keluarga yang bahagia, akan mempunyai keterunan dan
beranakcucu. Dan apapun halangan waktu itu akan anda tempuh
untuk menyingkirkannya agar keinginanmu terwujud. Jadi ada semacam motivasi
tertentu yang tidak bisa dibendung. Inilah
yang dibilang “kasih semula” yang merupakan dasar motivasi tertentu untuk mewujudkan impianmu. Jadi “kasih yang
semula” harus terus ada untuk menunjang
kehebatan-kehebatan pekerjaanmu.
Motivasi inilah yang Yesus
katakan bahwa, walaupun kehebatan pekerjaanmu sangat baik, tapi kalau motivasi tertentu ini melemah atau buyar,
maka sama saja anda hanya bekerja secara rutunitas namun tidak ada kasih.
Karena yang terpenting kasih(1Kor.13:2), bukan melakukannya secara rutinitas walaupun hasilnya dapat diterima umum.
Sehingga setiap
kehebatan pekerjaanmu atau pekerjaan apa saja, harus didasarkan pada semangat
dari kasih yang semula, karena bila anda berbuat baik untuk siapa saja maka
perbuatan itu sebetulnya untuk melayani Tuhan secara benar dan murni.
Setiap orang mempunyai
kenangan masa lalu yang indah, apa lagi bersama pasangannya mereka saling
menunjukkan akan ketertarikannya lalu sang pria yang umumnya mulai mengatakan
ingin mengambil pasangan wanitanya untuk menjadi istrinya. Dan perjuangan ini adalah kasih yang semula,
jangan diremehkan atau dikaburkan atau dihapus dalam masa perjalanan hidupmu.
3--Kenyataan dalam kehidupan sekarang.
Banyak “kasih yang semula” dari pasangan hidup yang telah lama berkeluarga, sudah berubah hingga terkikis, karena mungkin tidak mengetahuinya sehingga mengutamakan prioritas yang lain, misalnya:
a--Berpendapat
bahwa yang penting sudah mempunyai istri/suami lalu masing-masing lakukan
tugasnya sebagai yang ditakdirkan.
b--Bekerja
adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tidak peduli apakah pekerjaan itu dari
halal atau tidak.
c--Bekerja
keras namun telah terkikis landasannya yaitu “kasih yang semula” sewaktu
berkomit untuk berkeluarga, sehingga membuka peluang bahwa bekerja keras adalah
sebagai rutinitas dan boleh di foya-foyakan.
d--Suami/istri
tidak lagi menyayangi pasangannya seperti awalnya mereka berkomit untuk
berkeluarga, atau itu telah meluntur. karena berbagai alasan, antara lain duniawi. Dan ini bisa atau mungkin dapat meretakkan
hubungan suami istri.
e--Dan hal ini (butir d) telah terjadi di banyak keluarga baru atau
yang telah berpuluh tahun. Misalnya: istri atau suami sudah tidak dapat
memenuhi kebutuhan keluarga atau sex atau keindahan pasangannya, maka mereka akan mencarinya diluar apalagi kalau ada kesempatan terjadinya godaan dari luar maka pasti akan
diraihnya. Penyebabnya adalah mereka telah lupa, akan kasih yang semulanya.
Penutup
Kasih yang semula adalah dasar dari komitmen terutama dalam keluarga, karena tidak ada gunanya bekerja keras, bila komitment sudah menjadi rapuh karena kasih yang semula telah meluntur, karena fokus pada pasangannya telah berkurang. Itulah sebabnya, kasih yang semula harus selalu mewarnai kehidupan suami istri, walaupun seberapa lama telah berkeluarga.
Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Why.2:4
Namun demikian Aku mencela negkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula (lihat juga Kej.2:2-3)
Kej.3:5
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
Why.2:2-3
2---Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3---Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena namaKu; dan engkau tidak mengenal lelah.
1Kor.13:2
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunya kasih, aku sama sekali tidak berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar