Latar
belakang
Karena Anda sedang mengalami suatu hal tertentu sehingga kepribadianmu
berada dalam suasana hukum-Taurat atau hukum-Kasih, namun kelanjutannya itu
tergantung dari peranan kehendak bebasmu dan pelaksanaannya(Yak2:22).
Materi
yang dibahas, sesuai
topik
1---Hukum Taurat
Tuhan memperkenalkan Sepuluh
Perintah Allah atau hukum-Taurat(Kel.20:1-17) secara tertulis, melalui
Musa kepada bangsa Israel yang pada waktu itu berada di padang gurun Sinai
serta pegunungannya(Kel.19:1), karena mereka telah meninggalkan tanah Mesir dan menuju ke tanah terjanji
dan untuk kepentingan kemajuan pribadi mereka.
Sewaktu bangsa Israel
di Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah terjanji, maka kepribadian mereka sangat
buruk dan masih bersifat seperti budak, misalnya; kasar, pergaulannya
buruk, siapa kuat otot dia akan menang, merampas milik orang lain, menunggu
perintah lalu berbuat, hanya untuk kepentingan diri sendiri, mencuri, berzina dan
lain-lain.
Untuk menghilangkan sifat
buruk tersebut, maka Tuhan memberikan hukum-Taurat supaya pergaulan mereka
lebih manusiawi, misalnya: jangan membunuh, jangan berzina, jangan mengingini
harta milik orang lain(Kel.20:1-17). Dan hukum ini hingga sekarang masih berlaku bahkan sebagiannya terdapat
dalam undang-undang di seluruh negara, karena kenyataannya masih sering terjadi
hal-hal seperti yang dilakukan bangsa Israel sewaktu masih di gurun pasir, dan
ada beberapa pejabat yang masih melakukan perbuatan buruk seperti itu.
Jadi hukum Taurat
tersebut bersifat pengajaran untuk menjelaskan, sbb:
a---Hubungan manusia
dengan Tuhan (ayat 1-11, dalam ayat 2 s/d 7 diawali dengan jangan,
b---Peringatan Ayat 8 s/d 11,
c—Hormati ayah ibumu, ayat 12
d---Bersifat larangan 13
s/d 17, untuk kepentingan sesama manusia, diawali dengan jangan.
Banyak orang hanya
mengerti hukum Taurat seperti yang tertulis, namun sebetulnya hukum itu dijiwai
oleh: keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Dan bukan hanya membayar persepuluhan
tapi abaikan jiwa dari hukum tersebut(Mat.23:23).
2---Hukum kasih
Dalam dunia ini , ada
hukum yang terutama dan yang pertama yaitu Hukum Kasih(Mat22:38). Secara ringkas
dapat diuraikan sebagai berikut:
a---Kasihilah Tuhan ,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu(Mat.22:37).
b---Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).
c---Pada kedua hukum ini
(2-a, 2-b) tergantung hukum Taurat dan
kitab para nabi(Mat.22:40) (nabi-nabi
mengajarkan menjelaskan bagaimana baiknya melakukan hukum Taurat)
Hukum ini sangat luas
dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia bahkan juga berlaku untuk
lingkungan di mana kita berada
3---Kenyataan
hukum-hukum ini dalam penghidupan sekarang.
Bertanyalah pada dirimu, sebagai berikut:
Bila Anda masih selalu dalam ruang lingkup jangan-jangan,
atau selalu diperingat, dan larangan, apakah Anda dapat berkreasi dan
berbuat sesuatu positif yang keluar dari pikiranmu. Karena persyaratan jangan-jangan,
atau selalu diperingat, dan larangan, harus Anda penuhi terlebih dahulu
supaya dapat hidup lebih baik. Jadi ada tekanan psikologis, mungkin juga
tekanan psikis, mental dan etika.
Untuk manusia yang berpengetahuan biasa saja atau rata-rata atau hidup
normal, maka penjelasan di atas sangat mengikat mereka namun bila mereka
bersifat baik, maka hal tersebut tidak mengganggu mereka, inilah yang disebut
berada dalam sifat kasih.
Jadi bila Anda terbebas dari hukum Taurat maka Anda akan berada dalam hukum
Kasih, sehingga dapat berbuat hal-hal yang positif, berkreasi dan memajukan
kehidupanmu yang baik dan juga akan mempengaruhi orang lain, untuk berbuat
demikian.
Tapi kenyataan banyak orang berpengetahuan tinggi yang masih berada dalam
naungan hukum Taurat, karena sesaat saja mereka bisa berzina, berkorupsi, cari
celah untuk berbuat serong, walaupun sengsarakan rakyat atau orang tertentu. Semuanya
perbuatan itu untuk kenikmatan diri sendiri atau kelompok. Sehingga setelah
kenikmatan maka si pelaku beralih lagi sebagai pelaksana suci dari hukum kasih.
Jadi ini setan-setan.
Berusahalah
supaya Anda mengendalikan diri sehingga tidak berada dalam naungan hukum Taurat
tapi dalam hukum Kasih, jangan mengikuti beberapa petinggi yang mempermainkan
hukum.
Terima
kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat
dan mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i WRF
(Yak2:22)
(Kel.20:1-17)
(Kel.19:1),
(Mat.23:23).
(Mat22:38).
(Mat.22:37).
(Mat.22:39).
(Mat.22:40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar