Sabtu, 07 November 2020

Pribadimu berada di hukum-Taurat atau hukum -Kasih

 

Latar belakang

Karena Anda sedang mengalami suatu hal tertentu sehingga kepribadianmu berada dalam suasana hukum-Taurat atau hukum-Kasih, namun kelanjutannya itu tergantung dari peranan kehendak bebasmu dan pelaksanaannya(Yak2:22).

 

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1---Hukum Taurat

Tuhan memperkenalkan Sepuluh Perintah Allah atau hukum-Taurat(Kel.20:1-17) secara tertulis, melalui Musa kepada bangsa Israel yang pada waktu itu berada di padang gurun Sinai serta pegunungannya(Kel.19:1), karena mereka telah meninggalkan tanah Mesir dan menuju ke tanah terjanji dan untuk kepentingan kemajuan pribadi mereka.  

 

Sewaktu bangsa Israel di Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah terjanji, maka kepribadian mereka sangat buruk dan masih bersifat seperti budak, misalnya; kasar, pergaulannya buruk, siapa kuat otot dia akan menang, merampas milik orang lain, menunggu perintah lalu berbuat, hanya untuk kepentingan diri sendiri, mencuri, berzina dan lain-lain.

 

Untuk menghilangkan sifat buruk tersebut, maka Tuhan memberikan hukum-Taurat supaya pergaulan mereka lebih manusiawi, misalnya: jangan membunuh, jangan berzina, jangan mengingini harta milik orang lain(Kel.20:1-17). Dan hukum ini hingga sekarang masih berlaku bahkan sebagiannya terdapat dalam undang-undang di seluruh negara, karena kenyataannya masih sering terjadi hal-hal seperti yang dilakukan bangsa Israel sewaktu masih di gurun pasir, dan ada beberapa pejabat yang masih melakukan perbuatan buruk seperti itu.

 

Jadi hukum Taurat tersebut bersifat pengajaran untuk menjelaskan, sbb:

a---Hubungan manusia dengan Tuhan (ayat 1-11, dalam ayat 2 s/d 7 diawali dengan jangan,

b---Peringatan Ayat 8 s/d 11, 

c—Hormati ayah ibumu,  ayat 12 

d---Bersifat larangan 13 s/d 17, untuk kepentingan sesama manusia, diawali dengan jangan.

 

Banyak orang hanya mengerti hukum Taurat seperti yang tertulis, namun sebetulnya hukum itu dijiwai oleh: keadilan, belas kasihan dan kesetiaan. Dan bukan hanya membayar persepuluhan tapi abaikan jiwa dari hukum tersebut(Mat.23:23).

 

2---Hukum kasih

 

Dalam dunia ini , ada hukum yang terutama dan yang pertama yaitu Hukum Kasih(Mat22:38). Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

a---Kasihilah Tuhan , Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu(Mat.22:37).

b---Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.22:39).

c---Pada kedua hukum ini (2-a, 2-b)  tergantung hukum Taurat dan kitab para nabi(Mat.22:40)  (nabi-nabi mengajarkan menjelaskan bagaimana baiknya melakukan hukum Taurat)

 

Hukum ini sangat luas dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia bahkan juga berlaku untuk lingkungan di mana kita berada

 

3---Kenyataan hukum-hukum ini dalam penghidupan sekarang.

Bertanyalah pada dirimu, sebagai berikut:

Bila Anda masih selalu dalam ruang lingkup jangan-jangan, atau selalu diperingat, dan larangan, apakah Anda dapat berkreasi dan berbuat sesuatu positif yang keluar dari pikiranmu. Karena persyaratan jangan-jangan, atau selalu diperingat, dan larangan, harus Anda penuhi terlebih dahulu supaya dapat hidup lebih baik. Jadi ada tekanan psikologis, mungkin juga tekanan psikis, mental dan etika.

Untuk manusia yang berpengetahuan biasa saja atau rata-rata atau hidup normal, maka penjelasan di atas sangat mengikat mereka namun bila mereka bersifat baik, maka hal tersebut tidak mengganggu mereka, inilah yang disebut berada dalam sifat kasih.

 

Jadi bila Anda terbebas dari hukum Taurat maka Anda akan berada dalam hukum Kasih, sehingga dapat berbuat hal-hal yang positif, berkreasi dan memajukan kehidupanmu yang baik dan juga akan mempengaruhi orang lain, untuk berbuat demikian.

 

Tapi kenyataan banyak orang berpengetahuan tinggi yang masih berada dalam naungan hukum Taurat, karena sesaat saja mereka bisa berzina, berkorupsi, cari celah untuk berbuat serong, walaupun sengsarakan rakyat atau orang tertentu. Semuanya perbuatan itu untuk kenikmatan diri sendiri atau kelompok. Sehingga setelah kenikmatan maka si pelaku beralih lagi sebagai pelaksana suci dari hukum kasih. Jadi ini setan-setan.   

 

Penutup

Berusahalah supaya Anda mengendalikan diri sehingga tidak berada dalam naungan hukum Taurat tapi dalam hukum Kasih, jangan mengikuti beberapa petinggi yang mempermainkan hukum.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

(Yak2:22)

(Kel.20:1-17)

(Kel.19:1),

(Mat.23:23).

(Mat22:38).

(Mat.22:37).

(Mat.22:39).

(Mat.22:40)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar