Sabtu, 21 November 2020

Persiapan Anda sebagai garam di lingkunganmu

 

Latar belakang

Tuhan Yesus mengarahkan setiap orang untuk menjadi garam dan terang di mana mereka berada, namun apakah Anda bersedia memenuhi persyaratannya

 

                                                                                                           

Materi yang dibahas, sesuai topik

 

1--Garam, apa pengertiannya sesungguhnya.

 

Dahulu di dalam masyarakat Timur Tengah, garam1 digunakan untuk “mengsahkan  perjanjian”, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam korban sajian Imamat 2:13, garam digunakan sebagai “pengawet” untuk menandai ciri langgeng dari “perjanjian garam” antara Allah dan Israel(Bil.18:19, 2Taw.13:5).

Dahulu di negara Siria, garam dikenakan pajak lalu disetor kepada pemerintahan Roma.

 

Sehingga bila mengsahkan perjanjian, mengawetkan perjanjian, garam di kenakan pajak. Maka istilah “garam” mempertahankan perjanjian dan untuk pungutan pajak. Jadi garam sangat berperan.

Yesus mengatakan(Mat.5:13), kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia di asinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang.

 

Atau pengertian penulis, dari penjelasan di atas mengenai garam, antara lain:

Mempertahankan isi perjanjian antara para pihak yang menyetujuinya, atau ikatan abstrak untuk mempertahankan  isi perjanjian atau kebaikan secara umum oleh para pihak.

Bahkan menyebarkan kebaikan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian yang sangat utama dan yang pertama adalah dua, yaitu:

a--Perjanjian Kasih antara manusia dengan Tuhan

b--Perjanjian antara sesama manusia

 

Namun dua (a dan b) perjanjian tersebut adalah hukum yang pertama dan

yang terutama(Mat.22:38) saling mengikat dan mempengaruhi, berupa:

            aa--Hukum kasih adalah dari Tuhan, supaya manusia dapat berelasi

dengan Tuhan bahwa Allah mereka adalah Tuhan Yesus, dan manusia adalah jemaatNya Tuhan Yesus.

bb--Setiap orang setara dan saling membutuhkan untuk saling membangun sehingga  terjadi kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.

 

Garam dunia

Yesus menyebut kepada setiap orang, jadilah garam dunia dan bila garam sudah tidak asin maka garam tersebut akan dibuang di injak-injak orang. Pengertian garam dunia sangat luas namun selalu bersifat positif. Dan pernyataan ini mendukung pengertian “kasihilah sesamamu manusia”(Mat.22:39), jadi untuk kepentingan bersama, seperti yang di jelaskan diatas.

 

2--Apa persiapanmu untuk menjadi garam dunia

 

Setiap orang dapat menjadi garam di mana saja dia berada, sepeti yang Tuhan Yesus katakan. Sehingga dengan sendirinya Anda akan menjadi terang dunia, dan semua perbuatanmu akan diketahui semua orang atau sama dengan setiap kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi(Mat.5:14). Demikian pun halnya dengan  pelita, maka orang akan meletakkannya bukan di gantang tapi di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Seperti itulah Anda bila menjadi garam.

PENGERTIANNYA

Bila Anda telah mempersiapkan diri untuk menjadi garam dunia, maka dengan sendirinya akan menjadi terang dunia. Ini semuanya akan diketahui dan diperhatikan oleh semua orang. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab karena dasarmu adalah Hukum Kasih.  Karena berdasarkan hukum kasih ini, maka Anda melakukan atau menghadapi suatu masalah, dan dapat menyelesaikannya. Hasil dari semuanya ini, pasti akan di perhatikan dan di rasakan oleh orang-orang sekitarmu, bahkan mereka merasakan hasil dari keberhasilanmu.      

 

Proses persiapanmu untuk menjadi garam dunia sehingga menerangi kota, maka Anda harus mempunyai suatu landasan, pakailah landasan yang benar dan pasti(Yoh.14:6) yaitu hukum Kasih(Mat.22:37-40) yang ada dalam tubuhmu, namun belum Anda aktifkan dan tingkatkan butir-butir kasih tersebut karena mungkin belum mengetahuinya atau tingkat penguasaan hukum kasihmu masih rendah, atau masih di selubungi dosa(2Kor.3:15-17). Kasih itu adalah(1Kor.13:4-8) suatu landasan yang bisa diuraikan sebagai berikut:

Sabar

Tidak cemburu

Tidak memegahkan diri

Tidak sombong

Tidak melakukan yang tidak sopan

Tidak mencari keuntungan diri sendiri

Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain

Tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran

Menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu

Sabar menanggung segala sesuatu.

 

Jadi atas dasar suatu landasan itulah (lihat di atas), maka Anda akan hadapi masalah apa saja. Mengetahui suatu landasan itu adalah baik, namun akan menjadi lebih baik bila Anda wujudkan dalam bentuk perbuatan(Yak.2:22), yang dapat di rasakan oleh orang sekitarmu.

 

Penutup

Setiap orang dapat menjadi garam sehingga akan terang. Untuk itu maka carilah suatu landasan yang pasti kebenarannya, yaitu hukum kasih dan pelaksanaan kasih seperti diuraikan di atas.

 

Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon sharing.

 

Penulis.EddyWarbung

R e f e r e n s i  WRF

1Judul asli THE NEW BIBLE DICTIONARY di terjemahkan menjadi Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (EAMK), Terbitan Lembaga alkitab Indonesia, ISBN 978 602 8009 33-1 jil- , Inter

Varsity Press, Jakarta,  cetkan ke 1 april 2011, Hal-327 kol-1,

 

Im.2:13                                   Mat.22:38                               Mat.22:37-40         

Bil.18:19                                 Mat.22:39                               2Kor.3:15-17

2Taw/13:5                               Mat.5:14                                 1Kor.13:4-7

Mat.5:13                                 Yoh.14:6                                  Yak.2:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar