Latar
belakang
Tuhan Yesus mengarahkan setiap orang untuk menjadi garam dan terang di mana
mereka berada, namun apakah Anda bersedia memenuhi persyaratannya
Materi
yang dibahas, sesuai
topik
1--Garam, apa
pengertiannya sesungguhnya.
Dahulu di dalam
masyarakat Timur Tengah, garam1
digunakan untuk “mengsahkan perjanjian”,
sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam korban sajian Imamat
2:13, garam digunakan sebagai “pengawet” untuk menandai ciri langgeng dari
“perjanjian garam” antara Allah dan Israel(Bil.18:19, 2Taw.13:5).
Dahulu di negara
Siria, garam dikenakan pajak lalu disetor kepada pemerintahan Roma.
Sehingga bila
mengsahkan perjanjian, mengawetkan perjanjian, garam di kenakan pajak. Maka
istilah “garam” mempertahankan perjanjian dan untuk pungutan pajak. Jadi
garam sangat berperan.
Yesus mengatakan(Mat.5:13), kamu adalah garam
dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia di asinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan di injak orang.
Atau pengertian
penulis, dari penjelasan di atas mengenai garam, antara lain:
Mempertahankan isi
perjanjian antara para pihak yang menyetujuinya, atau ikatan abstrak untuk
mempertahankan isi perjanjian atau
kebaikan secara umum oleh para pihak.
Bahkan menyebarkan
kebaikan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian yang sangat utama dan yang
pertama adalah dua, yaitu:
a--Perjanjian Kasih antara manusia dengan Tuhan
b--Perjanjian antara sesama manusia
Namun dua (a dan b)
perjanjian tersebut adalah hukum yang pertama dan
yang terutama(Mat.22:38) saling mengikat dan
mempengaruhi, berupa:
aa--Hukum
kasih adalah dari Tuhan, supaya manusia dapat berelasi
dengan Tuhan bahwa Allah mereka adalah Tuhan Yesus, dan manusia adalah
jemaatNya Tuhan Yesus.
bb--Setiap orang setara dan saling membutuhkan untuk saling membangun
sehingga terjadi kondisi yang lebih baik
dari sebelumnya.
Garam dunia
Yesus menyebut kepada
setiap orang, jadilah garam dunia dan bila garam sudah tidak asin maka garam
tersebut akan dibuang di injak-injak orang. Pengertian garam dunia sangat luas
namun selalu bersifat positif. Dan pernyataan ini mendukung pengertian “kasihilah
sesamamu manusia”(Mat.22:39), jadi untuk kepentingan bersama, seperti yang di jelaskan diatas.
2--Apa persiapanmu
untuk menjadi garam dunia
Setiap orang dapat
menjadi garam di mana saja dia berada, sepeti yang Tuhan Yesus katakan. Sehingga
dengan sendirinya Anda akan menjadi terang dunia, dan semua perbuatanmu akan
diketahui semua orang atau sama dengan setiap kota yang terletak di atas gunung
tidak mungkin tersembunyi(Mat.5:14). Demikian pun halnya dengan pelita,
maka orang akan meletakkannya bukan di gantang tapi di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu. Seperti itulah Anda bila menjadi
garam.
PENGERTIANNYA
Bila Anda telah mempersiapkan diri untuk menjadi garam dunia, maka dengan
sendirinya akan menjadi terang dunia. Ini semuanya akan diketahui dan diperhatikan
oleh semua orang. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab karena dasarmu adalah
Hukum Kasih. Karena berdasarkan hukum
kasih ini, maka Anda melakukan atau menghadapi suatu masalah, dan dapat
menyelesaikannya. Hasil dari semuanya ini, pasti akan di perhatikan dan di
rasakan oleh orang-orang sekitarmu, bahkan mereka merasakan hasil dari
keberhasilanmu.
Proses persiapanmu
untuk menjadi garam dunia sehingga menerangi kota, maka Anda harus mempunyai suatu
landasan, pakailah landasan yang benar dan pasti(Yoh.14:6) yaitu hukum Kasih(Mat.22:37-40) yang ada dalam
tubuhmu, namun belum Anda aktifkan dan tingkatkan butir-butir kasih tersebut
karena mungkin belum mengetahuinya atau tingkat penguasaan hukum kasihmu masih
rendah, atau masih di selubungi dosa(2Kor.3:15-17). Kasih itu adalah(1Kor.13:4-8) suatu landasan yang bisa diuraikan sebagai berikut:
Sabar
Tidak cemburu
Tidak memegahkan diri
Tidak sombong
Tidak melakukan yang tidak sopan
Tidak mencari keuntungan diri sendiri
Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
Tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran
Menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu
Sabar menanggung segala sesuatu.
Jadi atas dasar suatu
landasan itulah (lihat di atas), maka Anda akan hadapi masalah apa saja. Mengetahui
suatu landasan itu adalah baik, namun akan menjadi lebih baik bila Anda wujudkan
dalam bentuk perbuatan(Yak.2:22), yang dapat di rasakan oleh orang sekitarmu.
Setiap
orang dapat menjadi garam sehingga akan terang. Untuk itu maka carilah suatu
landasan yang pasti kebenarannya, yaitu hukum kasih dan pelaksanaan kasih seperti
diuraikan di atas.
Terima
kasih Anda telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga bermanfaat
dan mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i WRF
1Judul asli THE
NEW BIBLE DICTIONARY di terjemahkan menjadi Ensiklopedia Alkitab Masa Kini
(EAMK), Terbitan Lembaga alkitab Indonesia, ISBN 978 602 8009 33-1 jil- , Inter
Varsity Press, Jakarta, cetkan ke 1
april 2011, Hal-327 kol-1,
Im.2:13 Mat.22:38 Mat.22:37-40
Bil.18:19 Mat.22:39 2Kor.3:15-17
2Taw/13:5 Mat.5:14 1Kor.13:4-7
Mat.5:13 Yoh.14:6 Yak.2:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar