Latar belakang
Persiapan
perkawinan adalah awal, dimana anda memasuki untuk melaksanakan bagian dari
rancangan Tuhan, agar beranakcucu supaya penuhi bumi namun tetap dalam
aturanNya.
Materi yang di sharing, sesuai topic
1--Pengertian mengenai
perkawinan.
Perkawinan
adalah bagian dari mandat Tuhan(Kej.1:28) yang berada dalam rancanganNya, ia
telah ada yang akan anda lakukan, itu merupakan suatu perbuatan yang murni dan
kudus, indah namun ada tanggung jawabnya
yang besar, karena:
a-Karena anda akan bersatu dengan
pasanganmu, dua pribadi berusaha
menyatu demi keluarganya.
b-Lalu beranakcucu yang akan memenuhi bumi.
c-Namun tetap patuh serta lalukan
peraturanNya.
d-Bersosialisasi yang baik antara sesama
manusia serta hargai lingkungannya.
Karenanya
persiapan dari setiap pasangan yang akan menghadapi dan memasuki perkawinan
harus berlandaskan pada moral yang benar dan tujuannya terarah, yaitu untuk membangun keluarga
yang benar, a.l. akan melahirkan anak-anak dan menumbuhkan imannya yang tertuju
kepada Yesus. Dan mereka inilah yang akan merefleksikan keinginan Tuhan di
dunia ini, sesuai rencanaNya.
2--Apa gunanya berkeluarga dan siapkah anda?
Pada
suatu waktu secara alamiah setiap orang akan mencari lawan-jenisnya untuk
berkeluarga, karena Tuhan telah memberi mandat kepada setiap orang untuk
mengalami demikian, dan merupakan kebutuhan antara pria dan wanita untuk
bersatu dan akan mempunyai kuturunan yang lebih baik dari mereka. Dan apakah anda sudah siap atau belum, itu tergantung anda, namun perasaan itu akan kembali lagi dan bagaimana anda mengatasinya.
Jadi
pertama-tama bertanyalah kepada dirimu sendiri apakah anda sudah pantas, dan
siap secara moral, fisik dan bisa menerima segala pertanggungan jawabannya?. Misalnya
secara:
Moral.
Landasan
dari moral adalah firman Tuhan termasuk hukum-kasih(Mat.22:37-39), dan
bila moralnya bertambah murni maka itulah yang disebut ber-iman(Ibr.11:1). Dan iman yang benar adalah terarah kepada Yesus. Dan setiap saat moral mereka akan mengalami perubahan karena keadaannya
yang berinteraksi dengan apa saja, dan ini akan ter-refleksi pada etikanya dan
selanjutnya pada perbuatannya.
Sehingga
bila anda seorang pria yang mempunyai cita-cita yang benar dan bertanggung
jawab untuk melakukan mandat Tuhan, seperti yang dijelaskan diatas. Maka sewaktu
anda pacaran pasti akan menghormati dan menjaga hubungan yang baik dalam arti
kudus(Bil.20:12) dengan pasanganmu. Jadi bukan bertindak semaumu, misalnya; mengikat
pasanganmu dengan cara hubungan sex sehingga dia terpaksa tunduk pada
perintahmu dan perbuatanmu, seperti kerbau yang ditusuk hidung sehingga bisa
diarahkan kemana saja sesukamu.
Fisik
Sesama
pasangan supaya menjaga kesehatan fisik masing-masing. Bila perlu periksa
kesehatanmu dengan maksud supaya masing-masing yakin akan mempunyai bayi yang
sehat. Dan setiap bayi mempunyai tugas yang berat nantinya, karena mereka sebagai generasi muda pada
suatu waktu dan pasti akan menggantikan generasi tua, sehingga semua jabatan
akan mereka duduki. Dan pada pundak mereka Negara akan lebih terarah. Oleh
karenanya generasi muda harus sehat fisik, bermoral, yang berlandaskan
kebenaran sesuai firman Tuhan(Yoh.14:6),.
Tanggung jawab suami/istri sebagai ayah/ibu.
Kejujuran
dan tanggung jawab sebagai ayah/ibu adalah idaman dalam keluarga. Dalam setiap
rumah tangga harus ada yang bertanggung jawab, biasanya sbb:
a-Umumnya untuk menghadapi dari
luar adalah suami.
b-Untuk perkara dalam rumah seorang
isteri.
c-Namun bisa saja berubah sesuai
perjanjian suami/istri.
d-Dalam hal pendidikan anak maka
ayah/ibu sangat berperan dan kehadiran mereka sangat dituntut oleh
anak-anaknya, melalui kegembiraannya, raut mukanya, mereka selalu mencari
ayah/ibunya bila tidak kelihatan dirumah.
e-Perbaiki koordinasi yang kurang
serasi antara suami dan isteri(Ef.5:22,25) agar anak-anak
mereka secara tidak sengaja menyalah
gunakannya, misalnya:
Sebagai ayah atau ibu tidak boleh memihak kepada anak
yang berbuat salah(Ams.1:8-10) karena dia
datang padamu bermanja-manja dan mohon bantuanmu. Anda harus mengikuti
keputusan pasanganmu yang mengatakan bahwa anak itu benar telah berbuat
kesalahan.
Bila anda memihak padanya, maka kebiasaanya dipergaulan luar rumah, bila dia berbuat
salah, dia cenderung mencari siapa yang bisa dia bujuk dan mencari tempat
dimana dia merasa terlindung. Padahal pelindung itu bisa saja memangsanya (banyak anak menjadi korban narkoba
karena orangtua berpihak bukan pada kebenaran).
Dalam
kehidupan sehari-hari.
Supaya
anda selalu berusahalah dan taatilah aturan pergaulan yang wajar yang tidak
memanfaatkan kepentinganmu sepihak, karena anda harus bersiap-siap
untuk melakukan mandat Tuhan yang suci berupa berkeluarga.
Kesimpulan
Berkeluarga
adalah mandat Tuhan untuk saling mengasihi antara pria dan wanita yang akan mempunyai
keturunan dan hidup bahagia karena selalu berusaha mengerti dan lakukan
perintah Tuhan.
Terima
kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.
Penulis.EddyWarbung
R e f e r e n s i :
Kej.1:28
Allah memberkati mereka,
lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah
bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yuang merayap di bumi”
Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya:
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
39-dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Ibr.11:1
Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.
Bil.20:12
Tetapi Tuhan berfirman
kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak
menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak
akan membawa jemaah ini masuh ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka’
Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tdak ada seorang pun yang datang kepada Bakap,
kalau tidak melalui Aku.
Ef5:22,25
22-Hai isteri, tunduklah
kepada suamimu seperti kepada Tuhan.
25-Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diriNya baginya.
Ams.1:8,10
08-Hai anakku, dengaranlah
didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.
10-Hai anakku, jikalau
orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar