Sabtu, 02 Juli 2016

Menghadapi Perkawinan

Latar belakang

Persiapan perkawinan adalah awal, dimana anda memasuki untuk melaksanakan bagian dari rancangan Tuhan, agar beranakcucu supaya penuhi bumi namun tetap dalam aturanNya. 

Materi yang di sharing, sesuai topic

1--Pengertian mengenai perkawinan.
Perkawinan adalah bagian dari mandat Tuhan(Kej.1:28) yang berada dalam rancanganNya, ia telah ada yang akan anda lakukan, itu merupakan suatu perbuatan yang murni dan kudus, indah namun ada tanggung jawabnya yang besar, karena:
a-Karena anda akan bersatu dengan pasanganmu, dua pribadi berusaha menyatu demi keluarganya.
b-Lalu  beranakcucu yang akan memenuhi bumi.
c-Namun tetap patuh serta lalukan peraturanNya.
d-Bersosialisasi yang baik antara sesama manusia serta hargai lingkungannya.

Karenanya persiapan dari setiap pasangan yang akan menghadapi dan memasuki perkawinan harus berlandaskan pada moral yang benar dan tujuannya terarah, yaitu untuk membangun keluarga yang benar, a.l. akan melahirkan anak-anak dan menumbuhkan imannya yang tertuju kepada Yesus. Dan mereka inilah yang akan merefleksikan keinginan Tuhan di dunia ini, sesuai rencanaNya.

2--Apa gunanya berkeluarga dan siapkah anda?
Pada suatu waktu secara alamiah setiap orang akan mencari lawan-jenisnya untuk berkeluarga, karena Tuhan telah memberi mandat kepada setiap orang untuk mengalami demikian, dan merupakan kebutuhan antara pria dan wanita untuk bersatu dan akan mempunyai kuturunan yang lebih baik dari mereka. Dan apakah anda sudah siap atau belum, itu tergantung anda, namun perasaan itu akan kembali lagi dan bagaimana anda mengatasinya.

Jadi pertama-tama bertanyalah kepada dirimu sendiri apakah anda sudah pantas, dan siap secara moral, fisik dan bisa menerima segala pertanggungan jawabannya?. Misalnya secara:

Moral.
Landasan dari moral adalah firman Tuhan termasuk hukum-kasih(Mat.22:37-39), dan bila moralnya bertambah murni maka itulah yang disebut ber-iman(Ibr.11:1). Dan iman yang benar adalah terarah kepada Yesus. Dan setiap saat moral mereka akan mengalami perubahan karena keadaannya yang berinteraksi dengan apa saja, dan ini akan ter-refleksi pada etikanya dan selanjutnya pada perbuatannya.

Sehingga bila anda seorang pria yang mempunyai cita-cita yang benar dan bertanggung jawab untuk melakukan mandat Tuhan, seperti yang dijelaskan diatas. Maka sewaktu anda pacaran pasti akan menghormati dan menjaga hubungan yang baik dalam arti kudus(Bil.20:12) dengan pasanganmu. Jadi bukan bertindak semaumu, misalnya; mengikat pasanganmu dengan cara hubungan sex sehingga dia terpaksa tunduk pada perintahmu dan perbuatanmu, seperti kerbau yang ditusuk hidung sehingga bisa diarahkan kemana saja sesukamu.    
  
Fisik
Sesama pasangan supaya menjaga kesehatan fisik masing-masing. Bila perlu periksa kesehatanmu dengan maksud supaya masing-masing yakin akan mempunyai bayi yang sehat. Dan setiap bayi mempunyai tugas yang berat nantinya, karena mereka sebagai generasi muda pada suatu waktu dan pasti akan menggantikan generasi tua, sehingga semua jabatan akan mereka duduki. Dan pada pundak mereka Negara akan lebih terarah. Oleh karenanya generasi muda harus sehat fisik, bermoral, yang berlandaskan kebenaran sesuai firman Tuhan(Yoh.14:6),.

Tanggung jawab suami/istri sebagai ayah/ibu.
Kejujuran dan tanggung jawab sebagai ayah/ibu adalah idaman dalam keluarga. Dalam setiap rumah tangga harus ada yang bertanggung jawab, biasanya sbb:
a-Umumnya untuk menghadapi dari luar adalah suami.
b-Untuk perkara dalam rumah seorang isteri.
c-Namun bisa saja berubah sesuai perjanjian suami/istri.
d-Dalam hal pendidikan anak maka ayah/ibu sangat berperan dan kehadiran mereka sangat dituntut oleh anak-anaknya, melalui kegembiraannya, raut mukanya, mereka selalu mencari ayah/ibunya bila tidak kelihatan dirumah.
e-Perbaiki koordinasi yang kurang serasi antara suami dan isteri(Ef.5:22,25) agar anak-anak
   mereka secara tidak sengaja menyalah gunakannya, misalnya:  
Sebagai ayah atau ibu tidak boleh memihak kepada anak yang berbuat salah(Ams.1:8-10) karena dia datang padamu bermanja-manja dan mohon bantuanmu. Anda harus mengikuti keputusan pasanganmu yang mengatakan bahwa anak itu benar telah berbuat kesalahan.
Bila anda memihak padanya, maka kebiasaanya dipergaulan luar rumah, bila dia berbuat salah, dia cenderung mencari siapa yang bisa dia bujuk dan mencari tempat dimana dia merasa terlindung. Padahal pelindung itu bisa saja  memangsanya (banyak anak menjadi korban narkoba karena orangtua berpihak bukan pada kebenaran).

Dalam kehidupan sehari-hari.
Supaya anda selalu berusahalah dan taatilah aturan pergaulan yang wajar yang tidak memanfaatkan kepentinganmu sepihak, karena anda harus bersiap-siap untuk melakukan mandat Tuhan yang suci berupa berkeluarga.

Kesimpulan
Berkeluarga adalah mandat Tuhan untuk saling mengasihi antara pria dan wanita yang akan mempunyai keturunan dan hidup bahagia karena selalu berusaha mengerti dan lakukan perintah Tuhan.

Terima kasih anda telah meluangkan waktu membaca artikel ini, mohon sharing.


Penulis.EddyWarbung


R e f e r e n s i  :

Kej.1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yuang merayap di bumi”

Mat.22:37-39
37-Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38-Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39-dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Ibr.11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Bil.20:12
Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuh ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka’

Yoh.14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tdak ada seorang pun yang datang kepada Bakap, kalau tidak melalui Aku.

Ef5:22,25
22-Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan.
25-Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya.

Ams.1:8,10
08-Hai anakku, dengaranlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.
10-Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar